Kelurahan Blabak, Raih Tiga Besar di Lomba Gotong Royong Se-Jatim

prestasi |

* Wadahi Bisnis Sayur Organik lewat Koperasi di Tiap RT

Meski berada di wilayah perkotaan, suasana khas pedesaan masih terasa di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Lingkungan asri dan warga yang ramah. Mewakili kota dalam lomba gotong royong provinsi, Blabak rebut tiga besar.

Meski matahari bersinar cukup terik, namun udara segar masih bisa dirasakan begitu memasuki Jalan Balekambang, Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren. Berbagai tanaman sayuran tampak memenuhi halaman rumah warga. Mulai dari cabai, sawi, terong, bunga kol, kubis, serta aneka tanaman obat.

Suasana asri itu terlihat tepatnya di RT 02/ RW 04. Warga di RT itulah yang menjadi wakil Kelurahan Blabak dalam lomba bidang lingkungan. Yakni menjadi salah satu dari empat indikator untuk peniaian lomba gotong royong tingkat provinsi yang dilakukan Maret lalu.

Sedangkan tiga indikator lainnya adalah bidang kemasyarakatan, ekonomi, serta sosial budaya dan agama. "Sangat kaget, karena tidak ada persiapan khusus," ujar Among Prasodjo, kepala Kelurahan Blabak.

Among yang sebelumnya tidak mengetahui akan ada lomba ini menceritakan bahwa pada awalnya, sekitar awal Maret, ia hanya memberikan laporan dan presentasi kegiatan masyarakat di kantor kelurahan. "Laporan itu memang biasa dilakukan setiap tahun," katanya.

Namun tak disangka, ternyata semua kegiatan tersebut memenuhi keempat indikator pada lomha gotong royong. "Karena memenuhi keempat indikator, maka Kelurahan Blabak ditunjuk untuk mewakili Kota Kediri ke tingkat provinsi," bebernya.

Berselang satu minggu, Among berangkat ke Surabaya untuk mempresentasikan kegiatan warganya tersebut. "Karena memang tidak ada persiapan khusus, yang saya bawa untuk presentasi ya seadanya, sesuai keadaan warga tidak dikurangi dan tidak ditambah," papar Among.

Penilaian dilakukan melalui tiga tahapan, di antaranya administrasi, presentasi dan peninjauan lapangan. Untuk peninjauan lapangan, Among dan warganya juga tidak ada persiapan khusus. "Karena keadaan seperti ini sudah menjadi keseharian warga, jadi persiapannya cukup dengan membenahi posisi tanaman agar lebih rapi saja," ungkapnya.

Bentuk kegiatan warga yang menjadi keunggulan, salah satunya adalah program koperasi yang terdapat di setiap RT. "Koperasi sendiri kan merupakan landasan dari gotong royong, dengan program koperasi ini selain untuk mengasah jiwa kegotongroyongan antar warga sekaligus untuk meningkatkan perekonomian warga," ujamya.

Anggota koperasi adalah setiap keluarga. Modal koperasi dari iuran Rp 2.000 yang diberikan tiap keluarga setiap bulan. Di RT 12, koperasi sudah berjalan sekitar 30 tahun. Omzetnya telah belasan juta rupiah. Itu untuk usaha simpan pinjam dan pengelolaan kawasan rumah pangan lestari (KRPL). "Sebagian uang koperasi ya untuk usaha pembibitan tanaman organik," kata Among.

Bibit-bibit tanaman sayur itu juga dipasarkan. Sehingga menjadi keuntungan koperasi. "Penjualan terjadi biasanya ketika ada kunjungan dari warga daerah lain. Dari Jombang, Nganjuk, kebanyakan dari daerah sekitar Kota Kediri," timpal Jamrokim, ketua RT12, yang menjadi perwakilan bidang lingkungan.

Sementara itu, warga pun menyambut gembira kabar masuknya Blabak menjadi tiga besar lomba tingkat provinsi. "Ini akan menambah semangat memajukan desa," ujar Jamrokim.

Bidang lingkungan diwujudkan dengan kondisi kampung yang selalu bersih, pengelolaan sampah yang teratur, serta program KRPL yang dikelola oleh kelorapok Wanita Tani. Untuk kesuksesan seluruh program tersebut memang diperlukan kesadaran dari tiap individu warganya. "Pada dasarnya harus berkomitmen terlebih dahulu, bahwa kita ingin maju membangun desa," ujar Jamrokim.

Untuk saat ini, Jamrokim sedang fokus mengembangkan tanaman sayuran organik yang dibudayakan di RT 12. Tanaman sayur berada di setiap halaman rumah warga itu milik bersama. "Semua program di sini memang diambilkan dari dana swadaya, jika ada yang terjual, maka akan dimasukkan ke koperasi RT," terangnya.

Ke depan, Among berniat menjadikan Kelurahan Blabak sebagai kampung wisata. "Jadi nantinya wisatawan bisa membeli produk-produk dari kelurahan sini, seperti tanaman sayuran organik, produk makanan ringan, kerajinan, dan sebagainya," paparnya.