Anang Kurniawan, Manajer Muda Persik di DU PT LI

pengumuman | 08/03/2013

       Persik tampil di Divisi Utama (DU)PT Liga Indonesia dengan manajer baru. Jika di musim kompetisi DU PSSI, manajer dirangkap CEO Persik Sunardi, kini Anang mendapat kepercayaan menjadi manajer. Sementara, Sunardi fokus jadi CEO.

       Nama Anang Kurniawan kurang familier dengan dunia sepakbola Indonesia. Kare­na dia memang bukan seorang pemain sepak bola maupun pelatih. Bahkan tak pernah berkecimpung dengan si kulit bundar.

       Namun, tiba-tiba nama Anang masuk skuad Macan Putih. Rumor Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemkot Kediri ini menjadi manajer sudah menyeruak beberapa minggu sebelum skuad Persik di launching di Stadion Brawijaya pada Sabtu malam (9/2). Namun, Anang masih malu-malu menanggapi rumor tersebut Kepastian dia menjadi manajer ditentukan saat launching Persik. Anang yang sebelumnya main-main menanggapi rumor menjadi manajer, melangkah percaya diri ke panggung saat pembawa acara Widodo memanggil namanya.

       "Saya anggap jabatan manajer Persik ini sebagai amanah yang harus dijalankan sebaik-baiknya," ujarnya. Sebenarnya, Anang juga kaget ketika Ketua Umum Persik Samsul Ashar menunjuknya sebagai manajer. Karena dia belum pernah menangani klub sepak bola profesional sebelumnya. Dia juga belum berpengalaman di dunia sepak bola Indone­sia. Namun, karena kecintaannya pada Persik dan kepatuhannya kepada walikota, Anang tidak menolak.

        Meski masih tergolong baru di dunia sepak bola, tetapi jika melihat karirnya dipemkot, Anang sudah akrab dengan Persik. Karena dia pernah menjadi ajudan Walikota HA. Maschut. Maschut adalah Ketua Umum Persik yang membawa Persik juara Ligina pada 2003 dan 2006.

         Saat itu setiap Maschut di lapangan, Anang juga selalu hadir. Sehingga, sedikit banyak tentang Persik, dia mengetahuinya. "Saya cinta Persik sudah lama," akunya. Sebagaimana pemuda, Anang pasang target membawa Persik lolos ke Indonesia Super League (ISL). Namun hal itu bukan perkara yang mudah. Karena Persik harus bersaing dengan tim-tim kuat di DU PT LI.

        Selain itu, manajemen juga harus bisa menghidupi Macan Putih tanpa menggunakan kucuran dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Kediri. Sponsor dan penjualan tiket pertandingan kandang adalah sumber pendapatan Persik untuk terus hidup. "Kami harus kerja keras," ujarnya.

        Namun demikian, Anang tidak mau menyerah. Kerja kerasnya di awal-awal kompetisi DU PT LI sudah menunjukkan hasil yang luar biasa. Persik bisa menjadi pemimpin klasemen sementara grup V. Dengan mengkoleksi sepuluh poin dari empat laga, Persik menjadi tim yang belum tersentuh kekalahan.

       Keberhasilan tersebut tidak membuat Anang lupa daratan. Dia terus meminta dukungan dari semua pihak dan merendah. Keberhasilan Persik dianggap bukan semata-mata karena Anang. Peran serta Walikota sekaligus Ketua Umum Persik Samsul Ashar yang memberikan motivasi dan bonus juga diang­gap cukup besar. Kerja keras pemain dan pelatih plus dukungan Persikmania juga yang menentukan prestasi Macan Putih. "Ini juga anugerah dari Allah SWT," imbuhnya.

       Agar Persik terus dianugerahi kemenangan demi kemenangan dan lolos ke ISL musim depan, kerja keras manajemen, pengurus, pemain, dan Persikmania, dianggap masih belum cukup. Sejak Rabu (6/3), Anang berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah.

        Dia berangkat bersama Usmanika Azhim, 26, istrinya. Sementara ketiga putranya ditinggal di rumah. Selain panggilan untuk beribadah di Tanah Suci, Anang berharap doa yang dipanjatkan di sana membawa hasil untuk Persik. "Saya akan doakan Persik lolos ke ISL musim depan di Tanah Suci," terang pria berusia 34 tahun tersebut.

        Rencananya, Anang berada di Tanah Suci selama dua minggu. Dengan demikian, untuk kali pertama Persik tidak didampingi manajer saat pertandingan. Karena Jumat (15/3) nanti, Georges Machia dkk akan dijamu Persis Solo di Stadion Sriwedari, Solo.

      Meski demikian, Anang me­minta Persik tidak terpengaruh dengan ketidakhadirannya. Macan Putih harus tetap meraih poin untuk mengamankan singgasana grup V.

       Selain itu, hanya dengan ter­us meraih poin demi poin, Per­sik akan menggenggam tiket babak 12 besar sebagai salah satu jalan menuju promosi ke ISL. Sebelum meninggalkan Tanah Air, Anang juga berpamitan dengan seluruh pemain, pela­tih, dan ofisial. Semua tugas manajer untuk sementara dijalankan melalui sambungan telepon. Karena meski umrah, Anang tidak akan lepas tangan terhadap Persik.

     Persoalan di skuad Macan Putih bisa disampaikan melalui telepon, SMS, atau emai kepadanya. Sehingga, hubungan Anang dan Persik tidak terputus. "Saya akan tetap memantau perkembangan Persik," tuturnya.

Kediri, Radar