KEDIRI – Larangan Presiden Joko Widodo ke Kediri oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak sepenuhnya omong kosong. Bahkan Siti Hardiyanti Indra Rukmana, anak Soeharto, pernah balik kucing saat turun di makam Mbah Wasil Kediri.
Masyarakat sekitar makam ulama besar Kediri Mbah Wasil di komplek Masjid Setono Gedong Kediri tak pernah melupakan peristiwa nyeleneh ini. Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut yang kala itu mengikuti pemilihan calon presiden tahun 2004 dijadwalkan berkunjung ke makam Mbah Wasil. Rencananya, Tutut akan berziarah ke makam ulama yang menyebarkan agama Islam di Kediri ini bersama para petinggi Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) yang mengusungnya.
“Orang-orang berkumpul di Setono Gedong untuk menunggu kedatangan Mbak Tutut. Ramai sekali saat itu,” kisah Andik, penghuni rumah di Jalan Stasiun Kediri yang berjarak 100 meter dari lokasi makam.
Bersama ratusan warga lainnya, Andik berbaur di kompleks masjid yang berada satu lokasi dengan makam Mbah Wasil. Ia ingin melihat dari dekat sosok Tutut yang dikabarkan akan datang bersama Jenderal (Purn) R. Hartono.
Setelah menunggu beberapa jam, rombongan Tutut tiba di lokasi. Kedatangan Tutut langsung dielu-elukan warga yang memenuhi jalan menuju makam. Mereka juga berebut bersalaman dengan anak Presiden Soeharto yang pernah menjabat Menteri Sosial di Kabinet Pembangunan VII tahun 1998.
Di tengah sorak sorai itu, tiba-tiba kehebohan terjadi. Tutut yang berjalan memasuki kompleks masjid Setono Gedong mendadak berbalik arah dan bergegas kembali ke dalam mobil. Bersama R. Hartono, Tutut masuk ke dalam kendaraan yang langsung membawanya pergi meninggalkan kompleks makam Mbah Wasil. Tutut pergi tanpa menyampaikan alasannya.
“Kami semua kaget, ini ada apa. Tiba-tiba saja Mbak Tutut balik setelah masuk di halaman masjid, dan langsung pergi. Padahal kedatangannya sudah dipersiapkan sejak pagi,” kata Andik.
Kepergian Tutut yang misterius ini lantas dikait-kaitkan dengan mitos tanah Kota Kediri yang wingit. Bahkan di depan para kyai Lirboyo Kediri, Sabtu 15 Februari 2020, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk tidak ke Kediri.
“Terus terang saya termasuk yang menyarankan Bapak Presiden tidak ke Kediri. Mau percaya atau enggak, Gus Dur pulang dari Lirboyo tak berapa lama gonjang ganjing di Jakarta,” kata Pramono Anung saat meresmikan rusunawa di Ponpes Lirboyo Kediri bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pernyataan itu disampaikan Pramono Anung menanggapi ucapan Kyai Kafabihi Mahrus yang menyebut tanah Kediri wingit, sehingga tidak didatangi presiden. Pernyataan Pramono Anung ini menjadi viral dan mendapat tanggapan berbagai pihak, termasuk istana dan politisi nasional.
Sebagian masyarakat mempercayai apa yang disampaikan Pramono Anung sungguh-sungguh. Mengingat dia adalah politisi yang lahir dan tumbuh di Kediri, bersama mitos yang hidup di sekitarnya. Namun tak sedikit yang menganggap ucapan itu sebagai kiasan.