Siswa SMKN 3 Kediri Borong Juara Lomba Cipta Resep 2013 Jatim

prestasi |

* Isian Roll Cake-nya Naikkan Kelas Getuk Lindri

Mengawali debutan di tingkat provinsi, Rahmat Hidayat Oentoro Putra langsung menyabet juara pertama Lomba Cipta Kreasi Resep Bogasari 2013, Sabtu(11/5) lalu. Bersama dua siswa SMKN 3 Kediri yang lain, mereka memborong semua piala.

Gedung barat lantai dua SMKN 3 Kediri tampak ramai kemarin pagi. Beberapa siswa hilir mudik mengenakan seragam koki atau juru masak. Mereka adalah siswa jurusan tata boga di sekolah tersebut.

Di semua ruang praktik yang berupa dapur, terlihat kesibukan yang cukup tinggi. Maklum, puluhan siswa jurusan tersebut sedang berpraktik memasak. Ada yang membuat aneka makanan hingga aneka kue. Mereka tampak piawai dan cekatan.

Makanya, tak heran jika siswa sekolah tersebut kerap menjadi jawara diberbagai lomba memasak, mulai dari tingkat lokal hingga nasional. Termasuk, tiga siswanya yang baru saja memborong gelar juara di lomba Cipta Kreasi Resep Bogasari 2013 tingkat provinsi pada 11 Mei lalu.

Ketiga siswa itu adalah Rahmat Hidayat Oentoro Putra yang menyabet juara pertama, Ali Sudirman juara kedua, dan Nofi Inayah Putri Juara ketiga. Mereka berhasil mengalahkan puluhan peserta lainnya dari 14 sekolah di Jawa Timur. Bahkan, dalam waktu kurang dari satu jam sebagaimana ditentukan oleh panitia. "Sama sekali tidak menyangka," ujar Putra.

Apalagi, even yang berlangsung di SMKN 2 Ponorogo itu merupakan lomba yang pertama kali diikutinya di tingkat provinsi. Begitu pula dengan Inayah. "Makanya, sempat grogi," lanjutnya.

Putra menang dengan menu Roll Cake Getuk lindri Saus Brem buatannya. Lombanya memang bertemakan rott cake. Dari namanya, resep tersebut memang unik Siswa kelas X kelahiran Kediri, 5 November 1996 tersebut menggunakan getuk lindri dan saus brem pada rott cakenya.

"Getuk lindri yang terbuat dari singkong sering kali dianggap makanan kelas bawah. Karena itu saya padukan dengan rott cake agar nilai jualnya bertambah dan disukai kalangan menengah ke atas juga," papar pemuda yang hobi masak sejak kecil itu.

Getuk lindri dijadikan sebagai isian roll cake ditambah dengan saus brem. Lapisan lainnya menggunakan selai stroberi. Inilah yang membuat cita rasanya berbeda dengan roti cake kebanyakan. Sebab, ada paduan manis dan asamnya tampilannya pun memikat. Semuanya digulung dan terlihat cantik saat diiris. Apalagi pada bagian luarnya ditambahkan hiasan berupa kotak warna-warni. "Tampilan memang harus menggoda dan menarik, tapi juga harus diimbangi dengan rasa," jelasnya.

Lain lagi dengan Ali yang membuat menu Roll Cake Mangi Pedas. Siswa kelas X ini menggabungkan daun kemangi dengan rempah-rempah. Sari kemangi dan garam masak (bumbu dari India) dicampurkan dalam adonan cake. Ini membuat rasa cakenya berbeda. Ditambah lagi dengan isian dari pasta fetucini dan ikan tenggiri yang dipadukan bumbu rempah Indonesia. "Roll cakenya jadi kaya rasa dan khas. Ini yang memang ingin saya tampilkan," terang Ali yang juga menghiasi cake luarnya dengan motif sulur tersebut. Resep itu merupakan hasil percobaan pemuda yang Maret lalu berusia 18 tahun tersebut. Tidak hanya satu dua kali, tapi melalui berkali-kali percobaan. "Sampai dapat rasa dan tampilan yang memuaskan," katanya.

Percobaan tanpa kenal lelah itu yang dilakukan Inayah, siswi kelas X, yang mendapat juara ketiga dalam lomba ini. Dia menamakan menunya dengan Roll Cake Daging Sapi Poan. Resep itu melalui uji coba hingga delapan kali sebelum seleksi di sekolah. "Setelah terpilih untuk mewakili sekolah, kami masih terus berlatih untuk memantapkan menunya," tutur gadis berjilbab ini.

Roll cake buatan Inayah menggunakan isian daging sapi bumbu rujak, sehingga memberikan rasa gurih. Pada bagian luarnya, ada motif sapi poan atau sapi perah yang terbuat dari bahan pewarna alami, yaitu daun klaras (serbuk merang). Kini, setelah berhasil menjuarai tingkat provinsi, ketiganya akan menjadi wakil Jawa Timur ke tingkat nasional Juni mendatang. Karena itu, Putra, Ali, dan Inayah sudah bertekad untuk memperbaiki kekurangannya. Termasuk, meningkatkan kecepatan memasak. Sebab, pada lomba tingkat nasional nanti, waktu yang disediakan lebih singkat, yaitu 30 menit.

Kepala SMKN 3 Kediri Gatot Subagyo menyatakan bangga atas prestasi ketiga siswanya. Dia pun yakin mereka akan bisa kembali mengukir prestasi di tingkat nasional. "Mereka memiliki kemampuan memasak yang sudah terlatih, saya yakin mereka bisa," tandas pria yang baru saja terpilih sebagai kepala sekolah berprestasi tingkat SMK Negeri/Swasta se-Kota Kediri tersebut.

Kediri, Radar