Menanti Setahun, 2 Siswa Smada Raih Beasiswa ke Belgia dan Amerika

prestasi |

*Titus Populerkan Kopi Luwak, Tiffa Bawa Batik

      "Kaget banget menerima pengumuman lolos seleksi. Nggak nyangka aja. Soalnya seleksinya kan sudah sejak tahun lalu (2011, Red)" kata Tiffa Hafiznah Sutopo dengan mata berbinar ketika ditanya keberangkatannya ke luar negeri. Ekspresi yang sama terlihat pada Titus Kurniawan.

      Selasa lalu (24/7) kedua pelajar ini menerima pengarahan dari Kepala SMA 2 Kediri (Smada) Bambang Tutuko. Rabunya (25/7) Tiffa sudah harus ke Jakarta mengikuti orientasi program selama delapan hari, Sementara Titus sedang mengurus visa dan orientasi nasional. Dia baru akan berangkat akhir Juli nanti.

       Saat Radar Kediri bertanya bagaimana mereka terpilih mendapatkan beasiswa mengalahkan ribuan peserta di Indonesia, Titus dan Tiffa sempat saling pandang. Keberuntungan dua siswa kelas XII ini berawal dari proses seleksi yang diikuti setahun lalu di chapter Surabaya. "Ada beberapa rangkaian tes. Mulai tes tulis berisi pengetahuan umum, hingga wawancara," terang Tiffa.

       Materi tes tulis cukup mengagetkan keduanya. Sebab yang keluar bukanlah pengetahuan umum dari beberapa pelajaran. Melainkan benar-benar pengetahuan umum siswa. "Misalnya, Alycia Keys berapa kali memenangkan Grammy? Dan pengetahuan tentang dunia intemasional lainnya," urai Tiffa. Menjawab tes ini, Tiffa tampak tersenyum lantaran sebenarnya tak banyak tahu. Namun beruntung, dimateri tes tulis mereka mampu mengerjakannya. Demikian juga saat penilaian sesi dinamika kelompok.

      Usai tes di chapter Surabaya, Tiffa diminta mengikuti tes tingkat nasional di Jakarta. Di sana, ia kembali mengikuti tes tulis dan wawancara sebelum menerima pengumuman pada Desember 2011. Sedangkan Titus justru baru rnendapat pengumuman lolos seleksi pada Maret lalu.

     Setelah dipastikan lolos mengi­kuti beasiswa belajar ke Amerika, Tiffa sibuk melakukan berbagai persiapan. Apalagi, keberangkatannya sudah dalam hitungan hari. "Baju-baju sudah siap. Terutama sweater. Kalau baju-baju tebal nanti sudah disiapkan sama house fam-nya,”  imbuh gadis kelahiran Kediri, 3 November 1994 itu.

       Yang berat bagi Tiffa, justru per­siapan beradaptasi dengan kultur Amerika. Untuk mengatasinya, dia rajin mencari literatur di internet dan bertanya pada beberapa alumni yang pernah tinggal di sana. Tak hanya memahami kultur, Tiffa pun menyiapkan materi untuk dipresentasikan di sekolah barunya nanti. Selain mengenalkan budaya Kota Kediri, Tiffa akan lebih memasyarakatkan batik sebagai busana asli dari Indonesia. Kota Kediri dengan tahu taqwanya juga akan dikenalkan pada teman-teman barunya,

      Di Negeri Paman Sam, putri pasangan Sri Mariyanti dan Sutopo itu juga akan membawakan tarian Kasomber dari Madura. "Tarian ini jarang dikenalkan, makanya nanti aku tarikan di sana. Belajar otodidak lewat CD selama sebulan, alhamdulillah bisa," kenangnya sambil tersenyum.

       Titus juga tak mau kalah. Pemuda yang gemar bermain basket ini akan membawakan tari jaranan khas Kota Kediri di Belgia. Dia su­dah menyiapkan beberapa atribut tari jaranan yang dibawa ke sana. Jika Tiffa mengenalkan batik, Titus akan memperkenalkan kopi luwak di Belgia. Kopi yang dihasilkan dari kotoran luwak itu memang mengundang penasaran dunia internasional setelah ditayangkan di Oprah Winfrey Show.

        Seperti halnya Tiffa, Titus juga sibuk menyiapkan bekal studi se­lama setahun di Belgia. Kerepotannya berkurang karena Didit Suyatno dan Puji Minarni, orang tuanya, memberi support penuh. "Misalnya saya bilang lagi butuh barang apa gitu, tanpa minta untuk dibelikan besoknya langsung ada di rumah," aku Titus. Berpisah dengan orang tua se­lama setahun memang hal yang berat baginya, tetapi pemuda kela­hiran 30 April 1995 ini tak mau menyia-nyiakan kesempatan be­lajar di Belgia.

       Jika Tiffa mudah menggali pengalaman pada siswa Smada yang baru pulang dari Amerika, Titus hanya bisa melakukannya saat bertemu retumerEela di Suraba­ya. Momen itupun tak disia-siakan untuk menanyakan kondisi negara yang akan dikunjunginya. "Sudah punya gambaran sedikit-sedikit. Selebihnya surfing di in­ternet," imbuhnya.

Radar Kediri

Tidak ada artikel terkait