Faris Aditama, 'Ronaldo'nya Macan Putih

pengumuman | 20/03/2013

       Faris Aditama adalah pemain idola Macan Putih. Pemuda kelahiran 19 Februari 1988 ini merupakan tulang punggung Persik di kompetisi Divisi Utama (DU) PT Liga Indonesia 2013. Dia memiliki kecepatan. Gocekan dan tusukannya ke kotak penalti kerap membuat lawan kerepotan. Faris juga merupakan pemain yang punya akurasi shooting yang bagus. Meski posisi sebenarnya winger tetapi Faris adalah pemain yang haus gol. Dari lima kali laga Persik di grup V DU PT LI 2013, pemain bernomor punggung 13 ini sudah mengoleksi dua gol. Dia hanya kalah satu gol dengan Oliver Makor, gelandang asal Liberia.

        Namun, Faris lebih tajam dibandingkan tukang gedor Persik seperti Dimas Galih dan Georges Machia yang belum mencetak gol. Kemampuannya ini sering disamakan seperti Christiano Ronaldo di Real Madrid.

       "Saya hanya ingin Persik menang dan promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim depan," ujar pencetak gol Persik kala melawan Persewangi Banyuwangi di Stadion Brawijaya ini (5/3).

      Keinginan Faris agar promosi ke ISL adalah yang utama. Karena dia tidak mau mementingkan diri sendiri. Mantan pemain Persedikab ini tidak berambisi memburu gelar pribadi seperti top scorer atau pemain terbaik. "Saya hanya ingin membawa Persik promosi ISL. Itu yang utama," tegasnya.

      Untuk itu, Faris selalu tampil all out selama pertandingan. Dia pasti berjuang mati-matian membela Persik. Kemenangan setiap pertandingan menjadi tujuannya. Karena hanya den­gan menang dan menang, Per­sik bisa promosi ke ISL.

        Selain terbakar motivasi mem­bawa Persik promosi ke ISL musim depan, Faris juga punya motivator khusus. Kehadiran putri pertamanya, yaitu Keshia Aska Diaristama membuatnya semakin terpacu meraih hasil terbaik. Rasa lelah langsung hilang ketika ingat anak perta­manya yang baru berusia sekitar tiga bulan itu menontonnya bertanding lewat layar kaca.

        Rasa sayang terhadap Keshia diluapkan Faris saat dia mencetak gol ke gawang Persewangi pada menit ke-35. Gol tercipta setelah ia menerima umpan dari Machia. Berhadap-hadapan dengan kiper Dody Boy Vilanosa, Faris tidak mengalami kesulitan menceploskan si kulit bundar ke gawang Persewangi. Goool!.

        Seketika, Faris berlari ke belakang gawang Persewangi. Dia mengambil boneka Macan Putih yang diletakkan Persikmania di dekat gawang. Kemudian, melakukan gerakan seperti menimang boneka macan tersebut. Sejurus kemudian, Harianto dkk memeluknya untuk meluapkan kegembiraan. “Gol saya untuk Keshia yang lagi nonton televisi," ujarnya. Tidak lupa, Faris melakukan ritual sujud syukur. Dia bersujud dan mengucapkan syukur kepada Tuhan atas kesuksesannya. Sukses mencetak gol pertama membuat Faris semakin percaya diri.

        Di pertandingan melawan tuan rumah Persis Solo pada Jumat (15/3), Faris menjadi targetman. Karena Makor harus absen. Mantan pemain timnas Liberia tersebut diganjar kartu merah oleh wasit Hamsir dari Balikpapan saat Persik menjamu Persewangi di Sta­dion Brawijaya. "Otomatis, Faris menjadi tumpuan untuk mencetak gol," ungkap pelatih Aris Budi Sulistyo.

       Beruntung, kepercayaan Aris berhasil dibayar lunas oleh pe­main berusia 25 tahun tersebut. Dia mencetak gol yang menyamakan kedudukan 1-1 di menit ke-53. Aris juga ikut andil untuk gol kedua Persik yang dicetak Agus Susanto.

        Karena sebelum dicocor Agus masuk ke gawang Persis, Faris terlebih dulu melakukan tendangan keras yang masih bisa diblok kiper Bagus Jiwo. Beruntung, tangkapan Bagus tidak lengket. Sehingga, Agus berha­sil mencocor bola masuk ke gawang Persis. "Saya berusaha maksimal un­tuk membawa Persik meraih kemenangan di setiap laga," tutur Faris.

         Dukungan Persikmania juga dianggap sebagai salah satu faktor Faris tampil kesetanan. Dia merasa seperti punya tenaga lebih jika disaksikan belasan ribu Persikmania. Sehingga, Faris se­lalu siap tampil 2 x 45 menit. "Terimakasih Persikmania yang telah rnendukung kami," urainya.

        Kehadiran Faris di skuad Macan Putih membuat pelatih Aris tenang. Karena kontribusi pemain yang sempat ikut seleksi di Persibo Bojonegoro ini sangat besar. Bahkan, sebelum diikat kontrak Persik, Aris sempat waswas karena Faris banyak dilirik klub lain. "Faris adalah salah satu pemain kunci Persik," jelasnya.

Kediri, Radar