Dinas Pendidikan Kediri Fasilitasi Pendirian Bank Sampah di Sekolah

pendidikan | 15/01/2015

Kegiatan yang dilakukan selama ini oleh paguyuban bank sampah Kota Kediri menggugah semangat masyarakat untuk ikut serta dalam pemanfaatan sampah menjadi karya bernilai jual tinggi. Terutama Dinas Pendidikan Kota Kediri yang mengaku siap untuk memfasilitasi dan mendukung apabila paguyuban bank sampah Kota Kediri akan melakukan kaderisasi ke sekolah-sekolah.

Ketua Bank Sampah Kota Kediri, Andayani Nurhidayati mengatakan kegiatan bank sampah Kota Kediri selama ini sudah cukup banyak. Diantaranya kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari tingkat kota, kecamatan, hingga kelurahan. Hasil dari pelatihan yang dilakukan oleh para anggota bank sampah kepada masyarakat kemudian dapat dirasakan dengan pengalaman mengubah sampah menjadi sebuah benda bernilai jual.

Andayani Nurhayati yang juga merupakan anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar ini juga sempat mengatakan rencananya untuk membuat kaderisasi di setiap sekolah di Kota Kediri. Tujuannya ialah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih sekaligus memanfaatkan sampah tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna. Namun rencana tersebut menurut Andayani masih perlu perencanaan yang lebih matang karena butuh kerjasama dengan pihak-pihak terkait. “Nanti masih butuh perencanaan yang lebih matang. namun yang penting saat ini membentuk hubungan terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Siswanto menuturkan kesiapan pihak Disdik untuk memfasilitasi apabila ada rencana untuk pembentukan kader bank sampah di Kota Kediri. Siswanto menambahkan kegiatan pengolahan sampah di sekolah memang sangat baik untuk melatih anak lebih kreatif. Seluruh kegiatan memang sebaiknya dimulai dari tingkat pendidikan. “Kami siap mendukung dan memfasilitasi rencana tersebut,” ujarnya.

Menurut Siswanto, selama ini di beberapa sekolah memang sudah ada yang menyelenggarakan kegiatan bank sampah melalui UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Namun menurut Siswanto, apabila nantinya seluruh kegiatan bank sampah dapat terorganisir dengan baik misalnya melalui paguyuban bank sampah Kota Kediri, sekolah dan siswa akan lebih bersemangat dan krestif untuk memanfaatkan sampah di lingkungan sekolahnya.

Sekolah yang juga merupakan penghasil sampah nantinya akan dapat mengolah sampah tersebut hingga menjadi karya-karya indah siswa. Misalnya pengolahan sampah menjadi hiasan rumah perabot rumah tangga, tas maupun dompet, serta benda-benda lain yang tentunya memiliki nilai jual dan keindahan yang tinggi.