Kediri (beritajatim.com) – Melonjaknya angka Covid-19 membuat perajin ramuan herbal asal Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren Kota Kediri kebanjiran order. Kenaikan order tersebut bisa mencapai 150 persen, atau sehari mampu memproduksi hingga 15 kilogram ramuan herbal.
Ramuan herbal racikan Yuwono, atau akrab disapa Wahyu ini mengatakan, ramuan herbal racikannya tersebut sebenarnya untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh. Dengan baiknya imunitas tubuh, maka akan berperan penting untuk melawan infeksi virus.
“Ramuan herbal Covid-19 ini terdiri dari bahan baku diantaranya serai hitam yang memiliki kandungan anti virus, lalu kayu manis bersifat menambah energi tubuh, jahe untuk penghangat dan anti virus beserta kunyit, temulawak dan akar gingseng untuk menambah daya tahan tubuh,” ujarnya
Wahyu mengaku, racikan ramuan herbal tersebut kurang lebih sama dengan buatan yang diproduksi salah satu universitas di Surabaya. Wahyu mengaku telah mendapatkan izin untuk memproduksi ramuan herbal tersebut.
Masih kata Wahyu, dirinya sempat mendapat testimoni dari pembeli setelah meminum obat racikannya. Kebanyakan hasilnya ke arah komentar positif. “Jadi ada yang minum obat ini kebetulan mereka mengidap positif Covid-19. Setelah selama tiga hari minum hasilnya langsung negatif setelah dilakukan swab,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wahyu mengungkapkan terkait bahan baku ramuan herbal dirinya tak merasa kesulitan untuk mendapatkan. Lantaran sejumlah bahan baku itu merupakan hasil dari menanam sendiri.
“Jadi untuk bahan baku kita menanam sendiri. Lokasinya ada di wilayah Gunung Kelud Kediri dan di wisata tanaman toga Kademangan Blitar,” imbuhnya.

