Kediri, demonstran.com – Permasalahan sampah sampai saat ini masih menjadi masalah krusial di Indonesia. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkap bahwa salah satu faktor peningkatan volume sampah adalah perilaku masyarakat yang hingga detik ini tingkat kesadaran akan sampah masih dinilai kurang.
Di samping itu, penumpukan sampah terjadi karena volume sampah yang sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Seperti yang terjadi di Daerah Kota Kediri, Jawa Timur saat ini. Di mana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang selama ini menampung timbunan sampah mengalami overload.
Bagaimana tidak, jumlah sampah hampir kurang lebih 140 ton per hari membuat TPA yang terletak di Kelurahan Pojok tersebut kini tak mampu menampung sampah-sampah yang dihasilkan oleh masyarakat baik itu dari rumah tangga, pasar, pertokoan, perhotelan dan sejumlah lokasi lainnya.
Didik Catur, selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) mengaku, untuk mengatasi sampah-sampah tersebut dirinya bersama Pemerintah Kota Kediri setujui untuk membangun TPA Regional.
TPA Regional sendiri merupakan TPA yang dibangun secara kerjasama dengan pengelolaan TPA antar Kota/Kab atau antar daerah.
“Dalam konteks pembangunan TPA Regional ini Pemkot Kediri bakal bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam pengelolaannya. Saat inipun, koordinasi terus dilakukan secara intens,” ujarnya kepada Demonstran.com. saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (19/12/20).
Kabar terakhir, kata Didik, saat gelar rapat bersama tim dari Pemprov Jatim, TPA regional sepakat akan ditempatkan di lokasi Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Sedangkan untuk saat ini perkembangan untuk merealisasikan TPA Regional tersebut tengah memasuki tahapan Feasibility Study atau Uji Kelayakan” kata Didik.
Diungkapkan oleh Didik, bahwa pembangunan TPA Regional ini dinilai sangat penting. Memang sudah sewajarnya begitu. Dalam hal ini TPA Pojok dan TPA Desa Sekoto yang menjadi tempat penimbunan sampah satu-satunya di Kabupaten Kediri sama-sama mengalami overload, jadi memang harus ke arah sana,” ungkapnya.
“Bila disinggung kenapa harus TPA Regional, karena ketika volume sampah yang ditangani dalam jumlah besar dikelola bersama, tentunya itu akan terjadi efisiensi di sana,” jelasnya.
Lebih lanjut, saat disinggung mengenai kapan pembangunan TPA Regional dapat segera dirasakan manfaatnya, Didik mengestimasi kurang lebih 10 tahun.
“Karena harus melewati sejumlah proses di sana seperti Detail Engineering Design (DED) perlu masa waktu 2 tahun hingga terkait pengadaan lahan dan sejumlah tahapan lainnya yang masih perlu waktu panjang,” bebernya.
Lebih lanjut, Didik mengaku, sembari menunggu TPA Regional terealisasi, maka pihaknya akan melakukan pengembangan TPA lokal disekitar lokasi Pojok.
“Ada lahan kurang lebih 5 hektare untuk pengembangan TPA Pojok ini. Sedangkan kalkulasinya, lahan seluas 5 hektar ini dapat menampung sampah selama kurang lebih 10 tahunan. Jadi, waktunya cukup tepat sembari menunggu terealisasinya TPA Regional,” terangnya.