RSUD Gambiran Kediri Siapkan Ruang Isolasi Tekanan Negatif untuk Rawat Pasien Covid-19

Kediri Dalam Berita | 02/04/2020

 

Surya

RSUD Gambiran Kediri Siapkan Ruang Isolasi Tekanan Negatif untuk Rawat Pasien Covid-19
 
surya.co.id/didik mashudi
 
Ruang Isolasi RSUD Gambiran Kota Kediri juga menyiapkan ruang khusus isolasi tekanan negatif untuk mencegah kontaminasi silang, Kamis (2/4/2020). 


 

 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Menghadapi pandemi Corona, RSUD Gambiran Kota Kediri telah menyiapkan ruang isolasi khusus untuk merawat pasien yang terjangkit virus Corona.

Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir karena pelayanan kesehatan dalam kondisi siaga.

Saat ini disiapkan 32 bed di ruang isolasi.

Terdiri dari 6 bed di ruang isolasi Instalasi Gawat Darurat (IGD), 8 bed di ruang isolasi tekanan negatif dan 18 bed di ruang isolasi biasa.

Direktur RSUD Gambiran dr Fauzan Adhima mengatakan, ruang isolasi tekanan negatif adalah ruangan khusus yang dilengkapi teknik isolasi untuk mencegah kontaminasi silang dari kamar ke kamar.

Ventilasi di dalam ruangan ini menghasilkan tekanan negatif lebih rendah dari lingkungan sekitar, memungkinkan udara mengalir ke ruang isolasi tetapi tidak keluar ruangan.

“Udara secara alami akan mengalir dari area dengan tekanan lebih tinggi ke area dengan tekanan lebih rendah, sehingga mencegah udara yang terkontaminasi keluar dari ruangan,” jelas dr Fauzan Adhima, Kamis (2/4/2020).

Diungkapkan, teknik isolasi ini dipergunakan rumah sakit yang memiliki standar operasional bagus.

Sehingga dapat digunakan untuk mengisolasi pasien dengan penyakit menular melalui udara seperti TBC, campak, cacar air, Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV), Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) influenza, dan penyakit Corona virus (Covid-19).

Dijelaskan, ada beberapa alur tindakan di rumah sakit sebelum pasien dinyatakan positif atau negatif terinfeksi Covid-19.

Deteksi pasien suspect virus ini dapat dimulai dari orang yang melakukan perjalanan dari negara terjangkit dan atau temuan gejala di wilayah Indonesia.

Jika orang tersebut mengalami demam, maka masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Jika kemudian gejala klinis tersebut berkembang menjadi demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan akan langsung dijadikan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Jika Pasien Dalam Pengawasan ini memiliki riwayat kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka statusnya akan dinaikkan menjadi suspect.

Selanjutnya petugas medis akan melakukan pemeriksaan spesimen untuk memastikan terjangkit Covid-19 atau tidak.

“Jika hasilnya positif, maka akan diisolasi di rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas isolasi seperti Gambiran,” jelas dr Fauzan Adhima.

Saat ini jumlah pasien dalam status PDP yang dirawat di RSUD Gambiran sebanyak 3 orang.

Satu orang dirujuk ke RSUD Dr Iskak Tulungagung, sedangkan satunya dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri.