Pemkot Kediri Ciptakan Terobosan Diklatpim Online

Kediri Dalam Berita | 22/03/2020

Kediri (beritajatim.com) — Penyebaran covid-19 yang kian meluas membuat banyak aturan dan kebijakan baik yang dijalankan oleh pemerintah maupun masyarakat umum harus disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Seperti salah satunya kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Administrator atau yang biasa dikenal Diklatpim di lingkungan Pemerintah Kota Kediri juga harus dirubah.

Diklat yang semula memakai metode tatap muka diganti menjadi secara online dengan cara teleconference.

“Ya, pelaksanaan Diklatpim yang dimulai sejak 10 Maret lalu dan akan berakhir 18 Juni 2020 mendatang dilakukan dengan menggunakan fasilitas IT secara teleconference sehingga, Widya Iswara bisa memberikan materi dari Surabaya secara online. Sedangkan peserta diklat dapat mengikutinya dari kantor atau dari rumahnya masing-masing dengan dikoordinir oleh panitia,” demikian disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah Un Achmad Nurdin.

Dengan adanya sistem diklat online ini diharapkan menjadi wacana baru dalam pelaksanaan diklat. Un Achmad juga berharap walaupun dilakukan tanpa tatap muka secara langsung tidak mengurangi kualitas diklat dan dapat menghasilkan output sesuai yang diharapkan.

Sementara itu, berbagai tanggapan muncul pasca dimulainya Diklatpim secara online Jumat (20/3/2020). Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Kediri, Candrawati Puspitorini, menurutnya diklatpim secara online

menjadi tidak enak, “Jadi kurang greng, kayak makan permen sekalian sama bungkusnya gitu. Ada penghalang, kurang mantap.”

Lain lagi pernyataan Sugeng Purba Kelana, Kabid Pendataan dan Penetapan BPPKAD Kota Kediri, “mungkin ini sebuah inovasi di kala ada kendala seperti saat ini yaitu wabah covid19. Bagi saya metode ini meski dengan keterbatasan waktu sangat membantu dikarenakan peserta diklat bisa membaca atau melihat dulu dari bahan ajar”.

“Berkaitan dengan pemahaman yang mungkin sedikit mengalami keterbatasan bisa didiskusikan pada waktu teleconference. Jadi inovasi ini bisa menjadi solusi. Mungkin yang perlu mendapat perhatian adalah penambaham waktu dan peningkatan fasilitas teleconference sehingga lebih lancar,” tambah Sugeng, yang juga ketua kelas PKA angkatan VI 2020.