Kinerja Membanggakan Pemkot Kediri Sosialisasi Data Sosial Ekonomi Tahun 2018

Kediri Dalam Berita | 14/02/2019

  • Kinerja Membanggakan, Pemkot Kediri Sosialisasi Data Sosial Ekonomi Tahun 2018
 
 

KBRN, Kediri : Untuk  mewujudkan target pembangunan tahun 2019, kini Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri mengadakan Sosialisasi Data Sosial Ekonomi Tahun 2018.

Pada acara yang berlangsung di Gedung Bank Indonesia Kediri,  turut hadir Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Kediri.

"Pada agenda ini, kami bersinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri dan Bank Indonesia Kediri. Tujuannya, untuk mensosialisasikan perkembangan data tentang sosial ekonomi tahun 2018 yang membanggakan," kata Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, saat memberikan paparan Data Sosial Ekonomi Tahun 2018, di Gedung Bank Indonesia Kediri, Selasa (12/2/2019).

Menurut Abdullah, saat ini perkembangan data sosial dan ekonomi di Kota Kediri semakin membaik dan patut diapresiasi. Hal itu terwujud, dari realisasi pembangunan dan angka kemiskinan di kawasan ini pada tahun lalu.

"Angka kemiskinan Kota Kediri/ selama tahun 2018, menjadi 7,68 persen. Angka ini mengalami penurunan, dibandingkan pencapaian tahun 2017 di posisi 8,49 persen," ujarnya.

Dia berharap, dari pencapaian kondisi sosial ekonomi yang ada sekarang, hal tersebut sekaligus menumbuhkan iklim investasi di Kota Kediri. Apalagi, pertumbuhan ekonomi di Kota Tahu, pada tahun ini diharapkan lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun 2018, sebesar 5,14 persen.

"Kalau dengan industri rokok, memang pertumbuhan ekonomi di Kota Kediri tinggi. Tapi kami berusaha mengurangi ketergantungan kepada industri rokok, sehingga pertumbuhan ekonomi ditargetkan naik di atas 5,5 persen," katanya.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Kediri, Ellyn T Brahman, menambahkan, bahwa pencapaian kondisi ini juga ditunjang oleh perkembangan ekonomi Kota Kediri yang makin tumbuh hingga 5,14 persen pada tahun lalu. Bahkan dipengaruhi oleh posisi inflasi akhir tahun lalu, yang juga terjaga di posisi 1,97 persen.

"Dari pencapaian ini, inflasi Kota Kediri kembali menempati inflasi paling rendah di Pulau Jawa dan Bali pada tahun lalu," katanya.

Bahkan, lanjut dia, prestasi inflasi Kota Kediri ini juga menjadi rujukan dari sejumlah Tim Pengendali Inflasi Daerah/ TPID daerah lain. Mereka umumnya datang ke kawasan ini, guna menimba ilmu kepada TPID di Kota Kediri. Khususnya, tentang bagaimana cara mengendalikan laju inflasi.

"Padahal, kunci sukses pengendalian inflasi tidak bisa dilalukan dalam waktu singkat. Tapi, dengan sinergitas pemda setempat dan pihak terkait, inflasi selama beberapa tahun terakhir terjaga baik," katanya.