Kediri, koranmemo.com - Dinas Kesehatan Kota Kediri mengimbau para jamaah haji yang akan tiba di Kota Kediri untuk melakukan karantina terlebih dahulu. Proses karantina ini dilakukan di rumah masing-masing selama lima hari.
“Jamaah haji yang baru datang dari tanah suci diimbau untuk melakukan karantina secara mandiri selama lima hari,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri Hendik Suprianto, Selasa (19/7).
Ia menjelaskan, himbauan tersebut untuk mencegah adanya penularan Covid-19, mengingat kecenderungan kasus ini kembali ada kenaikan. Berkaca dari daerah lain, ada jamaah haji yang positif Covid-19 ketika tiba di Indonesia.
Dengan melakukan karantina, para jamaah juga bisa mengistirahatkan tubuhnya dan memulihkan diri dari keletihan. “Ini dimaksudkan untuk menciptakan kondisi yang nyaman dan aman, baik untuk jamaah haji maupun warga yang mau berkunjung,” ungkapnya.
Mengunjungi warga yang baru saja pulang berhaji memang telah menjadi budaya yang berkembang di tengah masyarakat. Untuk itu pihaknya tidak melarang hal itu, hanya mengimbau dilakukan setelah 5 hari kedatangan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Nantinya, sebelum menuju ke Kota Kediri, jamaah haji akan singgah sejenak di Asrama Haji Surabaya. Di sana, mereka akan didata secara administrasi dan diperiksa kesehatannya. Para jamaah yang baru tiba di Indonesia juga akan dilakukan tes antigen untuk memastikan tertular Covid-19 atau tidak.
“Akan dilakukan pengecekan Covid-19 serta penyakit lain, karena saat ini juga banyak ditemukan penyakit baru seperti hepatitis misterius,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kota Kediri Tjitjik Rahmawati mengatakan, Jamaah Haji asal Kota Kediri yang tergabung dalam kloter 8 direncanakan tiba di Kota Kediri, Kamis (21/7). Titik kedatangan para jamaah telah ditentukan di Masjid Agung Kota Kediri dan diperkirakan tiba pada 20.00 WIB.
Dalam prosesi kedatangan jamaah haji ini, telah diatur hanya satu orang dari keluarga jamaah haji yang bisa memasuki halaman Masjid Agung. Setiap dari mereka akan diberikan id card yang akan menjadi penanda.
“Untuk yang diperkenankan masuk ke halaman Masjid Agung hanya satu orang, itu juga akan dibekali dengan id card," ujarnya.
Aturan itu diterapkan untuk menjaga keamanan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan selama proses kepulangan jemaah. Sehingga keluarga yang menjemput namun tidak memiliki id card diharapkan menunggu di luar halaman Masjid Agung Kota Kediri.
"Kita harap semua berjalan lancar dan semua dalam keadaan sehat," pungkasnya.