Mastur, Atlet Jujitsu Nasional Asal Kota Kediri: Ingin Come Back di Ajang MMA

Kediri Dalam Berita | 10/06/2022

logo

Mastur, Atlet Jujitsu Nasional Asal Kota Kediri: Ingin Come Back di Ajang MMA

- Jumat, 10 Juni 2022 | 07:43 WIB
Mastur, atlet Jujitsu nasional dari Kota Kediri melakukan teknik kuncian saat melatih sekaligus berlatih bersama atlet binaan daerah.(dhita/memo)
X
 
Mastur, atlet Jujitsu nasional dari Kota Kediri melakukan teknik kuncian saat melatih sekaligus berlatih bersama atlet binaan daerah.(dhita/memo)
 

Kediri, koranmemo.com-Lama tidak terlihat di pertandingan MMA pada salah satu stasiun televisi nasional, Mastur atlet nasional asal Kota Kediri ternyata masih memilih fokus mengembangkan diri di cabang olahraga Jujitsu. Selain itu dia juga kembali ke daerah asalnya untuk mengembangkan atlet daerah agar bisa menembus kompetisi nasional atau internasional.

Di emperan rumah di Lingkungan Kresek, Kelurahan Pesantren, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, terlihat 3 atlet yang sedang berlatih cabang olahraga jujitsu. Salah satu dari mereka ada Mastur, atlet jujitsu yang dikenal lewat ajang MMA yang ditayangkan stasiun TV swasta.

Memang sejak Covid-19 kemarin, pria kelahiran 1984 ini berada di Kota Kediri untuk berlatih mandiri dan mengajari bibit-bibit atlet untuk kejuaraan tingkat daerah, provinsi, dan nasional. Terakhir kali dia mengikuti eksebisi jujitsu di PON Papua 2021 dan membawa pulang 1 medali perunggu.

 

Mastur mengakui melalui ajang MMA inilah namanya dikenal sejalan dengan cabang olahraga yang digeluti. Dia bercerita mengenai bagaimana proses untuk menjadi seorang petarung di oktagon yang mempertandingkan seluruh disiplin ilmu beladiri.

“Dulu mengenal jujitsu tahun 2000 saat masih sekolah di SMK. Setelah lulus tahun 2003 saya merantau ke Jakarta, bekerja di salah satu perusahaan ekspedisi. Sempat berhenti latihan cukup lama, sekitar 10 tahun,” kata atlet yang turun di kelas under 62 kilogram itu.

Baru tahun 2012 dia kembali berlatih jujitsu di sebuah klub Ibukota. Klub tersebut merupakan pusat dari Institut Jujitsu Indonesia (IJI) di Jakarta. Sepekan sekali dia berlatih untuk menjaga kebugaran dan menuangkan hobi olahraganya.

Setelah 5 tahun berjalan, sekitar tahun 2017 dia mendaftarkan diri mengikuti seleksi MMA secara nasional. Dalam persiapan seleksi itu, waktu latihan ditambah. Tapi karena kesibukan lain, latihan dilaksanakan tidak teratur.

“Mendekati seleksi memang lebih banyak latihan tapi tidak rutin. Tapi setelah masuk seleksi dan menjadi salah satu petarung MMA latihan rutin diadakan setiap pekan, hampir setiap hari,” imbuh Mastur.

Saat seleksi dia mendapatkan penilaian grade D sebagai petarung di oktagon. Awal penampilannya memang cukup memukau, dia bisa menang dengan teknik jujitsu yang dipelajari sejak SMK. Dari 5 pertarungan dia menelan 2 kekalahan dan 3 kemenangan.

 

“Menang 3 kali lewat submission dengan menggunakan teknik kuncian jujitsu. Lawan menyerah dalam ground fighting. Memang jujitsu memiliki keunggulan dalam pertandingan bawah,” jelas pria berusia 38 tahun itu.

Karena kemenangan itu dia dilirik oleh Pengurus Besar (PB) IJI untuk mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) dipersiapkan di ajang Asian Games 2018 dan SEA Games 2019. Namun sayang pada ajang itu dia belum dapat medali. Capaian tertinggi hanya menembus babak semifinal SEA Games 2019 saja.

 

Tapi pada tahun 2018 dia sempat mendapatkan emas di ajang jujitsu internasional di Jepang dalam rangka try out persiapan Asian Games 2018. Terakhir dia ikut kejuaraan internasional di Malaysia, Kuala Lumpur Open 2020 dengan membawa pulang medali emas. “Kejuaraanya tepat sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia,” tukasnya.

 

Selama Pandemi Covid-19, pelatnas dihentikan dan dia kembali ke Kota Kediri untuk berlatih secara mandiri. Pertandingan MMA terakhirnya dijalani pada tahun 2019 lalu, setelah ajang SEA Games.

Mastur mengaku berhenti sementara dari MMA untuk fokus sebagai atlet jujitsu. Sampai saat ini dia memang belum mendapatkan panggilan pelatnas, karena pada SEA Games 2022 Vietnam kemarin hanya atlet ibukota yang diberangkatkan ke ajang multi event tersebut.

Dia terus berlatih dan membina atlet Kota Kediri untuk persiapan Porprov Jatim 2022 nanti. “Sebenarnya kami juga memiliki misi untuk pembibitan atlet dari Kediri. Selain jujitsu juga untuk MMA. Tapi memang butuh waktu dan cukup sulit karena membutuhkan nyali untuk bertanding di MMA,” paparnya.

Menurutnya saat ini ada sekitar 300 atlet dari semua umur yang berlatih beladiri jujitsu. Perkembangan prestasi atlet pun sejalan dengan banyaknya bibit baru di Kota Kediri.

Meskipun saat ini masih fokus di jujitsu, suatu hari nanti Mastur ingin kembali ke oktagon untuk bertarung. “Hasrat dan semangat bertarung saya di MMA masih tinggi. Saya tetap bisa kembali di oktagon untuk bertarung,” tutupnya.

Reporter : Dhita Septiadarma

 

Editor : Achmad Saichu