

Kediri,koranmemo.com - Selain diisi sejumlah pemain muda, Persik Kediri atau Macan Putih juga memiliki beberapa pemain senior.
Salah satunya Muhammad Taufiq. Dia resmi menjadi pemain Persik Kediri setelah setengah musim kompetisi Liga 1 Indonesia tahun lalu berstatus sebagai pemain pinjaman.
Meski usianya sudah menginjak 35 tahun, performa Muhammad Taufiq tetap bersaing dengan pemain-pemain muda lain.
Muhammad Taufiq bisa mengantarkan klub berjuluk Macan Putih ini finis atau mengakhiri kompetisi di peringkat ke-11.
Kemampuannya menjadi jenderal lapangan, menguasai lini tengah, mengalirkan bola dari belakang ke sektor serangan menjadi alasan Persik Kediri mengajukan kontrak baru pada pemain kelahiran Tarakan, Kalimantan Utara itu.
Alasan bergabung di Persik Kediri pun cukup sederhana. Muhammad Taufiq mengaku senang dengan etos yang dibangun klub.
Semangat tim Persik Kediri yang bagus membawanya berkarir di Kota Kediri selama satu musim kedepan.
“Saya bersama teman-teman antusias di sini. Apalagi dengan Coach Javier Roca saya juga sudah kenal. Saya senang bekerjasama dengan teman-teman di Persik Kediri, mereka mau bekerja keras, menjadi motivasi bagi saya sendiri,” katanya.
Meski usianya tak lagi muda, Taufiq tetap memiliki target pribadi selama membela Persik Kediri. Dia ingin membawa klub berjersey ungu ini menutup kompetisi di papan atas klasemen Liga 1 Indonesia musim depan.
Selain memberikan support pada rekan setim di lapangan, di luar lapangan dia juga berbagi pengalaman dengan pemain yang lebih muda.
Komunikasi dengan pelatih Persik Kediri juga terus dibangun untuk menjaga soliditas di dalam tim asal Kota Kediri ini.
Meski baru datang di Kota Kediri pekan lalu, dia mengaku tidak asing berkarir di Kota Tahu ini. Suasananya tidak jauh berbeda dengan daerah yang menjadi titik memulai karir sepakbolanya.
“Suasana di Kota Kediri tidak jauh berbeda dengan daerah di Jawa Timur (Jatim) lainnya. Karena saya lama berkarir di Surabaya. Saya sering ke Kediri juga, jadi senanglah berada di Kota Kediri,” tutupnya.