Comut Nut, Kue Imut Buatan Dinar Laris Jelang Lebaran

Kediri Dalam Berita | 07/04/2022

Site Logo

 

Comut Nut, Kue Imut Buatan Dinar Laris Jelang Lebaran

 
Comut Nut, Kue Imut Buatan Dinar Laris Jelang Lebaran. (Foto: Ayu Citra)
 
Dinar Anggry Andina, membuat inovasi perpaduan Parsel Sembako dengan kue kering, yang kini menjadi pilihan masyarakat Kediri dan sekitarnya menjelang Lebaran 1443 Hijriah. (Foto: Ayu Citra)
 
 
 
 
 
 
 

KBRN, Kediri: Menjelang Lebaran 1443 Hijriah, parsel sembako dan kue kering (cookies) kacang Comut Nut buatan Dinar Anggry Andina tampak laris manis.

Nama Comut Nut ini diambil dari kata cokelat imut (Comut) dan Nut (kacang), yang mana sejak awal dikenalkan ke publik, dilatarbelakangi dengan pembuatan kue coklat dan lama-kelamaan beralih menjadi kue kering kacang hingga disebut Comut Nut.

Inovasi perempuan asal Desa Jajar, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini mampu menghasilkan pundi-pundi Rupiah yang menjanjikan bagi ekonomi keluarganya. Hal ini terlihat dari keberhasilannya dalam menjual parsel sembako yang dipadupadankan dengan sejumlah kue kering miliknya.

Saat ditemui di rumahnya, perempuan yang akrab disapa Dinar mengaku, selama dua hari puasa Ramadhan tahun 2022 ini, pesanan kue kering mampu mencapai 780 toples. Alhasil, selama bulan penuh berkah ini pihaknya bersama sejumlah karyawan berupaya memenuhi order tersebut.

"Kalau jelang Lebaran tahun lalu, saya bisa memproduksi 1.000 toples kue kering. Nah sekarang, alhamdulillah baru dua hari Puasa Ramadhan, Allah SWT memberikan rejeki dan itu melalui orderan 780 toples kue kering, sehingga sekarang saya kejar target, sebab biasanya H-7 Lebaran sudah tidak produksi, melainkan mulai kirim paket kue ini ke konsumen," kata Dinar, saat ditemui di rumahnya, di Desa Jajar, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Rabu (6/4/2022).

Kemudian, lanjut Dinar, untuk parsel sembako, kurang lebih hampir sama capaian produksinya, sebab di dalam paket bahan pokok yang dikemas cantik itu juga terdapat kue kering tersebut. Sementara, untuk isi di dalam paket sembako ini antara lain gula pasir, minyak goreng kemasan, biskuit kaleng, dan juga ada satu buah toples kue kacang.

Mengenai harga, mantan karyawan BPR tersebut mengatakan, baik paket sembako maupun harga satu toples kue kering ada koreksi sedikit. Namun hal itu dijamin tidak mengurangi kualitas produk dan rasanya.

"Lebaran tahun lalu, saya jual kue kacang Rp 15.000 per toples, tapi sekarang karena harga bahan pokok naik, terutama minyak goreng maka ada revisi harga menjadi Rp 20.000 per toples. Begitu pula dengan paket sembako, kalau tahun lalu sekitar Rp 65.000 per parsel, tapi sekarang naik menjadi Rp 78.000 per parsel," katanya.

Meski demikian, Dinar mengatakan, tidak akan kehilangan pasar. Apalagi, pihaknya didukung penuh oleh Sang Ibunda Tercinta yang ikut membantu produksi kue kering serta memiliki jejaring luas, seperti di Kediri, hingga Malang, dan Yogyakarta. Selain itu, ia juga mempunyai akses pertemanan yang berada di berbagai daerah (pembelian offline), sedangkan untuk pemasaran online pihaknya mengandalkan media sosial Instagram.

"Saya yakin dengan produk yang dikemas dalam bentuk hampers, parsel sembako, dan kue kering sendiri baik yang kemasan toples maupun ada yang beli kiloan, maka langkah ini bisa memberikan pendapatan tambahan bagi keluarga dan ekonomi karyawan saya. Dulu waktu Pandemi Covid-19, saya sempat mau merumahkan satu orang karyawan, tapi dengan kerja keras dan mencari inovasi baru, alhamdulilah sampai sekarang dia masih mau bekerja di sini," katanya.

Sementara itu, ibu kandung Dinar, bernama Sunarti membenarkan, jika menjelang Lebaran tahun ini pihaknya menerima banyak pesanan dari konsumen. Walau demikian, ia dan anak tercintanya tidak menemui kendala tertentu, kecuali dari sisi kelangkaan stok minyak goreng.

Apalagi, dalam pengolahan kue kering tersebut Sunarti dan Dinar menggunakan minyak goreng, sehingga dengan keterbatasan barang itu di pasaran, maka minyak goreng isi ulang (Refill) kemasan menjadi strategi tersendiri.

"Meski memakai minyak goreng Refill, tapi kami tetap memilih kualitas yang terbaik, karena kepuasan dan kesehatan konsumen adalah yang nomor satu," kata Sunarti.

Selain menggunakan minyak goreng, lanjutnya, bahan lain yang diperlukan untuk membuat kue kering kacang itu ialah tepung terigu protein tinggi, gula halus, serta sejumlah telur, dan kacang yang sudah dihaluskan.

Saat ini, hasil kreativitas tersebut juga dipasarkan di gerai Hikmah Mart Jajar yang merupakan one stop shopping milik Dinar dan Sang Suami, serta sebagai etalase berbagai macam produk UMKM dari rekan sesama pelaku usaha di Kediri.