SURYA.CO.DI, KOTA KEDIRI - Kota Kediri berupaya keras mencapai zero atau nol angka kematian ibu dan bayi. Program pendampingan dan pemantauan pada ibu-ibu hamil beresiko tinggi pun dilakukan, dengan koordinasi bersama Tim Penggerak PKK Kota Kediri dan Dinas Kesehatan Kota Kediri.
Kamis (31/3/2022), sejumlah ibu hamil resiko tinggi dikunjungi Ketua TP PKK Kota Kediri, Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar. Istri Wali Kota Kediri itu berkeliling dari rumah ke rumah di Kelurahan Bangsal, Banaran, Pesantren, Betet, dan Blabak.
Dalam kunjungannya juga memberikan bingkisan kepada para ibu hamil. Wanita yang akrab disapa Bunda Fey itu menuturkan, kunjungannya dilakukan untuk melakukan pendampingan dan pemantauan kepada ibu hamil yang memiliki resiko tinggi.
“Pada kunjungan hari ini masih aman. Walaupun ibu-ibu ini masuk ke dalam resiko tinggi tetapi masih terkontrol. Rata-rata ibu hamil beresiko tinggi sudah menerima vaksinasi,” jelas Bunda Fey.
Diharapkan, pemantauan dan pendampingan ibu hamil beresiko tinggi dapat menekan angka kematian ibu dan bayi di Kota Kediri. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Kediri tahun 2021, angka kematian ibu masih 154,36 per 100.000 kelahiran hidup. Sementara angka kematian bayi 1,54 per 1.000 kelahiran hidup.
“Dari kunjungan ini diharapkan resiko tinggi pada ibu hamil dapat segera teratasi. Harapan dan targetnya Kota Kediri bisa zero untuk angka kematian ibu dan bayi,” harapnya.
Bunda Fey juga menekankan untuk memberikan Ari Susu Ibu (ASI) Eksklusif. ASI merupakan sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir. Apalagi ASI memiliki banyak manfaat untuk perkembangan bayi.
“Saya terus tekankan pada ibu-ibu hamil, bahwa ASI Eksklusif ini penting dan harus bisa tercapai. Karena belakangan ini angka ASI Eksklusif menurun,” ungkapnya.