Alokasi APBD Pengembangan Olahraga Turun, Anggaran Cabor Dikurangi

Kediri Dalam Berita | 29/03/2022

logo

Cabor Angkat Besi secara bergantian berlatih di fasilitas olahraga Cabor PABSI. (dhita/memo)
Cabor Angkat Besi secara bergantian berlatih di fasilitas olahraga Cabor PABSI. (dhita/memo)
 

Kediri,koranmemo.com - Pendanaan pengembangan olahraga Kota Kediri turun setelah alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk KONI Kota Kediri dipangkas tahun 2022 ini. Imbasnya seluruh cabang olahraga (cabor) juga mengalami penurunan anggaran.

Ketua Umum, Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia Pengurus Cabang Kota (PABSI Pengkot) Kediri, Eko Agus Koko mengatakan, turunnya alokasi APBD dari Rp 10 miliar tahun 2020 menjadi Rp 6 miliar tahun ini berimbas pada anggaran cabor. “Dulu 1 tahun per cabor bisa Rp 50 juta. Sekarang hanya Rp 10 juta,” katanya.

Adapun dana tersebut dipergunakan untuk transport kejuaraan ke luar daerah atau membeli peralatan untuk latihan.

Minimnya dana tersebut menurutnya menyulitkan cabor untuk melakukan penambahan sarana prasarana. 

 

“Tahun kemarin kami hanya bisa mengadakan alas latihan, itu hanya separuh saja,” imbuhnya.

Selama ini atlet memang sudah mendapatkan uang pembinaan melalui Puslatkot, tapi terdapat kuota dan hanya atlet yang diproyeksi pada Porprov dan telah mendapatkan medali di kejuaraan tingkat provinsi.

 

Untuk pengembangan prestasi pada cabor angkat besi setelah menjadi cabor unggulan Kota Kediri memang tidak sulit. Banyak atlet baru dari seleksi atau kerabat atlet prestasi angkat besi yang ikut latihan di sana.

Dengan cara ini, cabang olahraga angkat besi yakin bisa mempertahankan prestasi tahun ini. Meski memiliki keterbatasan, cabornya tetap memiliki cara agar atletnya tetap memiliki motivasi untuk berlatih.

“Bonus atlet medali emas Kota Kediri tinggi, Rp 22 juta. Uang sepenuhnya untuk atlet, tapi saya minta pada peraih medali agar memberikan sebagian rezekinya kepada generasi di bawahnya yang belum bisa ikut Porprov agar bisa merasakan hasilnya,” tutupnya.

Sementara itu cabor biliar juga mengalami hal yang sama, alokasi anggaran cabornya juga berkurang. “Ya pasti berkurang, lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya,” jelas Ketua Umum POBSI Pengkot Kediri, I Wayan Bernisce Krisnanto.