koranmemo.com - Kediri juga merupakan daerah yang mempunyai destinasi wisata yang cukup banyak. Ada destinasi wisata alam, wisata sejarah dan ada juga destinasi wisata religi di Kediri.
Setidaknya ada 4 destinasi wisata religi di Kediri yang biasa dikunjungi para wisatawan religi. 4 destinasi wisata religi di Kediri ini, 2 di antaranya adalah gereja dan 2 lainnya adalah makam dan masjid.
Berikut ini daftar 4 destinasi wisata religi di Kediri berikut keterangannya :
1. Makam Mbah Wasil Setono Gedong
Makam Syeh Sulaiman Syamsudin Al-Wasil atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Wasil adalah salah satu tempat wisata religi di Kota Kediri.
Terletak di pusat Kota Kediri, makam Mbah Wasil berada di area makam Kelurahan Setono Gedong di jalan Dhoho.
Makam Mbah Wasil biasanya masuk dalam daftar tempat di Jawa Timur yang didatangi para peziarah makam sunan-sunan. Bahkan peziarahnya bukan hanya dari kota sekitar Kediri, namun juga datang dari kota-kota besar lainnya.
Meski sangat terkenal sebagai wali Allah, namun literatur yang bisa memastikan sosok Mbah Wasil sangat minim. Ada dua versi terkait jaman hidupnya mbah Wasil, pertama Mbah Wasil hidup pada masa Pemerintahan Kerajaan Sri Aji Joyoboyo, pada abad ke-10 atau 11 Masehi.
Sedangkan versi kedua, Mbah Wasil hidup pada abad 14 Masehi, satu jaman dengan Wali Songo.
Mbah Wasil dikabarkan berasal dari Istambul Turki dan mendapat gelar sebagai Pangeran Mekah.
2. Masjid Agung Kota Kediri
Masjid Agung Kota Kediri berlokasi di Jalan Panglima Sudirman, No. 160, Kota Kediri. Masjid terbesar dan termegah di Kota Kediri ini dibangun pertama kali pada tahun 1771. Disebut sebagai Masjid Jami' Kediri dan sudah dilakukan renovasi berulang kali.
Pemugaran terakhir pada 2006 dengan tiga lantai dan memadukan gaya masjid Timur Tengah namun tetap kental dengan desain masjid khas Nusantara.
Masjid Agung Kediri juga didukung oleh Ruang Basement / Ruang Bawah Tanah sebagai fasilitas penempatan tempat berwudhu dan toilet, serta untuk areal parkir kendaraan.
Lantai dasarnya digunakan sebagai aula untuk acara dan kegiatan keagamaan. Beberapa kegiatan yang sering dilakukan di lantai dasar adalah pengajian, prosesi Ijab Qobul, dan acara pernikahan. Sedangkan lantai dua dan lantai tiga digunakan sebagai ruang sholat utama.
3. Gereja Merah
Gereja merah merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda. Terletak di Jalan KDP Slamet Kota Kediri. Gereja merah berdiri sejak 1904, dan merupakan gereja tertua di karesidenan Kediri.
Gereja merah dirancang oleh J.A. Broers yang sekaligus merupakan pendeta pada masa itu. Gereja ini diserahkan kepada GPIB jemaat Immanuel di Kota Kediri sejak tahun 1948.
Kegiatan gereja ini mulai berjalan rutin pada tahun 1974, sejak saat itulah perubahan-perubahan gereja mulai terlihat. Perubahan ini tidak semata-mata hanya keinginan dari pendeta atau pengurus gereja ini, namun lebih kearah untuk merenovasi bagian-bagian gereja yang telah rusak, serta untuk menyesuaikan kebutuhan kegiatan jemaat.
4. Gereja Katolik Puhsarang
Gereja Pohsarang dibangun berarsitektur Eropa dan Majapahit. Dikutip dari Wikipedia, gereja Katolik ini didirikan atas inisiatif pribadi dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal Henri Maclaine
Peletakan batu pertama dilakukan 11 Juni 1936, bertepatan dengan pesta Sakramen Mahakudus, oleh Mgr. Theophile de Backere CM.
Jika anda berencana mengunjungi destinasi Gereja Pohsarang Kediri, jangan khawatir akan menguras kantong.
Sebab, tiket masuk gratis. Namun ketika anda berkunjung ke Gereja Pohsarang menggunakan kendaraan, ada biaya tambahan retribusi parkir kendaraan. Operasional wisata Gereja Puhsarang sendiri buka setiap hari dari jam 08.00 – 18.00 WIB.
Jika anda berkunjung ke Kediri, jangan lupa mampir di beberapa tempat wisata religi