Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan evaluasi terselenggaranya Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) setelah simulasi di SD wilayah kota ini guna mengantisipasi gangguan koneksi untuk kegiatan di sekolah.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan AKM ini untuk mendiagnosis masalah pembelajaran dan menemukan solusi perbaikannya.

"AKM ini bisa membantu Pemkot Kediri memastikan bahwa siswa memiliki kemampuan literasi dan numerasi sebagai kompetensi dasar untuk belajar sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat. Tidak hanya akademik saja, tapi juga mengarah pada pendidikan karakter," kata Wali Kota di Kediri, Rabu.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto menambahkan asesmen tersebut diikuti siswa, guru dan kepala sekolah. Kegiatan ini bukan sebagai pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Asesmen ini dilaksanakan untuk menilai ketercapaian sekolah dan bukan berupa nilai angka.

"Jika Ujian Nasional itu penilaian pada siswa kelas enam dan sembilan, sedangkan AKM ini yang dinilai mengenai potret sekolah dan diikuti siswa kelas lima dan delapan. Nilai yang muncul mencerminkan beberapa hal yang berkaitan dengan AKM, yaitu survei karakter dan lingkungan sekolah," ujar Siswanto.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Kediri Marsudi Nugroho mengatakan hasil dari simulasi ini akan dilaporkan dan dijadikan evaluasi Dinas Pendidikan Kota Kediri dan sekolah untuk model pelaksanaan simulasi AKM berikutnya. Terdapat tiga macam model pelaksanaan yaitu luring, semi daring dan daring.

"Dari pelaksanaan beberapa hari simulasi AKM menggunakan daring, ternyata gangguan muncul dari koneksi di area sekolah atau bisa juga dari server yang ada di pusat, sehingga segera kami evaluasi untuk simulasi selanjutnya. Kami tidak merekomendasikan pelaksanaan luring. Sedangkan untuk semi daring ada sinkronisasi dari pusat dengan server sekolah sehingga yang bertanggung jawab pelaksanaan ke siswa adalah dari sekolah. Nah ini masih akan kami pertimbangkan," kata Marsudi.

Terdapat 50 sekolah dasar (SD) negeri dan swasta di Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri yang dijadwalkan mengikuti simulasi AKM secara daring.

Sebelumnya telah terselenggara AKM untuk SMP pada tanggal 23 Agustus 2021 dan SD di Kecamatan Pesantren dan Kecamatan Kota pada tanggal 30 dan 31 Agustus 2021.

Hari ini dilaksanakan AKM yang bertempat di SD Negeri Mojoroto 6, Kota Kediri.

Kepala SD Negeri Mojoroto 6, Kota Kediri Dian Febuana Sulistiani menyampaikan simulasi asesmen ini diawali dengan masuk ke laman web yang disediakan dan menjawab beberapa pertanyaan dalam kurun waktu 120 menit sekaligus untuk uji coba alat dan jaringan.

"Saat ini kami hanya mendatangkan bapak ibu guru untuk simulasi, nantinya pertanyaan di dalamnya seputar literasi, numerasi dan survei. Lalu untuk siswa kelas lima, nantinya pertanyaan asesmen seputar literasi dan numerasi saja," ujar Dian.

Data Dinas Pendidikan Kota Kediri, nantinya akan dilaksanakan gladi bersih AKM jenjang SMP pada 13-16 September 2021 dan pelaksanaan AKM pada tanggal 4-7 Oktober 2021.

Sedangkan untuk jenjang SD, simulasi AKM selanjutnya dijadwalkan pada tanggal 18-22 Oktober 2021. Disusul tanggal 25-28 Oktober 2021 untuk gladi bersih, dan dimulai pelaksanaan AKM pada pekan berikutnya.