Jangan Biarkan Peretas Beraksi! DISKOMINFO Kota Kediri dan BSSN Lakukan Asistensi Pembentukan CSIRT

berita | 20/02/2020

Kota Kediri (20/2) – Keamanan dan kerahasiaan data korporasi menjadi ranah privasi internal perusahaan. Selain mengandung rahasia-rahasia perusahaan juga rawan untuk disalah gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Seiring dengan perkembangan zaman, penyimpanan data kini tak lagi konvensional, melainkan sudah memanfaatkan teknologi cyber. Dimana data tak lagi disimpan dalam bentuk fisik melainkan dari susunan angka yang rumit yang membentuk sebuah data maya. Sehingga hal ini menawarkan kemudahan dalam menyimpan data.

Namun, tantangan baru juga muncul seiring dengan adanya teknologi anyar. Sistem keamanan cyber yang tidak dikelola dengan baik akan memungkinkan tindak peretasan. Seperti yang terjadi di website resmi Telkomsel yang berhasil diretas 2018 lalu. Dilansir dari tribunjatim, oknum tersebut meminta agar harga dan jumlah kuota Telkomsel tidak terlalu mahal. Hal ini bukan tidak mungkin dapat terjadi juga di kalangan pemerintahan.

Menanggapi hal ini, Kepala DISKOMINFO Kota Kediri, Ir. Haris Candra Purnama mengungkapkan upaya khusus untuk mengatasi hal ini “kami secara berkala meningkatkan keamanan cyber untuk menghindari tindak peretasan” ungkapnya.

Seperti kemarin (19/02/2020), bertempat di ruang command center, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) hadir untuk memberikan wawasan baru mengenai proteksi cyber dan pengenalan CSIRT melalui kegiatan Asistensi Pembentukan CSIRT (Computer Security Incident Response Team) sebagai bentuk penanggulangan bila terjadi suatu kasus.

CSIRT adalah layanan penanggulangan insiden siber yang menyerang pemerintah. Berdasarkan peraturan presiden nomor 53 tahun 2017 tentang badan siber dan sandi negara sebagaimana telah diubah dengan peraturan presiden nomor 133 tahun 2017.

Direktur penanggulangan dan pemulihan pemerintah, Ir. Inu Baskara, M.M.S.I saat diwawancarai disela acara mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi pemerintah dalam upaya keamanan cyber ini adalah menghilangkan ego. “karena kadang masing-masing OPD memiliki ego sektoral sendiri” imbuhnya

Selain itu, ia juga berpesan agar meningkatkan kesiapan, kolaborasi, dan koordinasi dari masing-masing elemen untuk meningkatkan keamanan. Hal ini dilakukan supaya penanganan dapat lebih cepat, tepat dan efisien sebelum masalah terjadi berlarut-larut.