Mbah Sri Telah Tercatat Sebagai Warga Kota Kediri, Dinsos Segera Lancarkan Aksi Mon, 28/06/2021

berita | 29/06/2021

Setelah kunjungan yang dilakukan ke kamar kontrakan Mbah Sri Wartini dan 2 cucunya, Senin, (28/6) Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Sosial dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah menyelesaikan dokumen kependudukan Mbah Sri Wartini.

"Hari ini (28/6) kita sudah koordinasi dengan Dispendukcapil Kota Kediri dan alhamdulillah dokumen kependudukan dari Mbah Sri Wartini berupa KK dan KTP sudah tercatat sebagai warga Kota Kediri," terang Triyono Kutut Purwanto, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri, Senin, (28/6)

Kutut mengatakan karena telah tercatat sebagai warga Kota Kediri, selanjutnya pihaknya akan segera mengurus jaminan sosial bagi mbah Sri Wartini beserta cucunya. "Dengan tercatatnya mbah Sri sebagai warga Kota Kediri, sesuai arahan dari Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, maka dengan ini kami Dinas Sosial Kota Kediri bisa lebih mudah dalam melakukan kepengurusan jaminan sosial, baik untuk kesehatan maupun kehidupan sehari-hari" imbuh Kutut.

Dijelaskan oleh Kutut, selanjutnya ia juga akan segera mengusulkan dan mengusahakan biaya hidup bagi mbah Sri dan cucu-cucunya. "Tidak perlu khawatir, Pemerintah Kota Kediri akan menanggung biaya hidup simbah dan cucunya, apalagi nanti waktu dipindahkan sementara ke barak untuk keperluan tempat tinggal, makan, dan minum juga sudah terjamin," ujarnya.

Sedangkan Luluk Nita Kumala, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Kediri menambahkan bahwa untuk keperluan pendidikan dari kedua cucu mbah Sri, pihaknya akan bekerja dama dengan Dinas Pendidikan Kota Kediri.

"Untuk urusan pendidikan, kami juga sudah mempertimbangkan. Nanti kami akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan supaya dapat mencarikan sekolah untuk kedua cucu simbah dan tentu saja dengan bantuan biaya pendidikan juga" ungkap Luluk, (28/6).

Luluk menjelaskan bahwa sebelum itu pihaknya juga akan memberikan pembinaan kepada mbah Sri dan cucunya saat nanti untuk sementara dipindahkan di barak yang ada di Semampir. "Yang jelas kami bina dulu, terutama tentang bagaimana menjaga kesehatan, membudayakan pola hidup bersih dan sehat, sehingga ketika nanti pindah ke tempat yang baru kesehatan dan kebersihan lebih tertata," tandas Luluk.

Senada dengan Luluk, M. Nur Sulaiman Ghozali juga mengatakan hal serupa. Ia mengatakan meskipun agak sulit namun pihaknya akan berusaha untuk melakukan pendekatan. "Ya namanya sudah sepuh , perlu usaha yang lebih untuk membiasakan simbah dan cucu-cucunya saat pindah ketempat baru yang lebih layak, bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ungkapnya.

Selanjutnya, setelah dokumen administrasi terselesaikan semua, selanjutnya pihaknya akan kembali melakukan pendekatan ke mbah Sri supaya bersedia untuk sementara pindah ke barak di Semampir untuk dilakulan pembinaan sebelum nanti pindah ke tempat yang baru, mengingat terakhir saat ditawarkan untuk pindah ditempat baru simbah masih menolak.

"Kami akan terus lakukan pendekatan personal ke simbah, sebab ini juga untuk kebaikan mbah Sri dan cucu-cucunya," pungkas Ghozali.