Ketua TP PKK Kota Kediri berbagi Tips Agar Orang Tua dan Anak Bersemangat Mengikuti Kelas Daring dalam Webinar Parenting

berita | 24/08/2020

Ketua Pkk Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar bunda fey

Masa pandemi ini mengubah pola hidup banyak orang termasuk cara anak-anak untuk belajar yang sekarang ini menggunakan metode daring, sehingga peran orang tua sangat dibutuhkan dalam menunjang efektivitas belajar anak. Untuk itu, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar dan PKK Kota Kediri mengadakan Webinar Parenting tentang "Tips agar orang tua dan anak bersemangat mengikuti kelas daring" dan diikuti oleh 50 peserta via zoom meeting, Senin (24/8). Narasumber dalam webinar ini merupakan Co Founder Sekolah Montessori Rumah Krucil, trainer filosofi montessori Indonesia, penulis buku Jatuh Hati pada Montessori dan juga praktisi pendidikan anak usia dini yaitu Vidya Dwina Pramita. 

Pada webinar parenting ini, ada beberapa hal yang dijelaskan oleh narasumber mengenai pembelajaran jarak jauh (PJJ), penyebab PJJ membuat orang tua dan anak stres, solusi yang bisa dilakukan oleh para orang tua agar anak tidak stres saat PJJ, lalu orang tua juga harus bisa mengelola emosinya dan setelah pandemi akan tumbuh generasi unggul.

Vidya Dwina Pramita narasumber webinar ini mengatakan bahwa di situasi pandemi seperti sekarang ini tidak mudah bagi anak karena harus melakukan pembelajaran jarak jauh, apalagi anak yang masih berusia 6 tahun pertama, karena anak di usia itu peka terhadap keteraturan. Sehingga  yang bisa dilakukan oleh orang tua dengan membuat jadwal untuk anak seperti membiasakan bangun pagi, bergerak untuk beraktivitas, ajari anak untuk mempersiapkan sejak malam, siapkan ruang/tempat khusus bagi anak karena konsentrasi anak rentan berubah, anak harus dalam kondisi perut terisi dan tidur yang cukup, batasi waktu menatap layar dan jaga suasana belajar anak agar tetap menyenangkan. Sekarang ini, Fokus utamanya bukan capaian akademik seorang anak tetapi seberapa kuat bonding orang tua dengan anak.

Co Founder Sekolah Montessori Rumah Krucil ini juga berpesan kepada orang tua agar selalu berhati-hati dalam berucap dan berujar di depan anak, jangan sampai anak merasa beban dan selalu ciptakan lingkungan keluarga yang menyenangkan.  “Mari kita tumbuhkan kesadaran, yang paling penting dalam pengasuhan anak adalah momen dewasa yang bersedia untuk belajar. Jadi bukan anak-anak yang harus mengerti kita, tapi orang tua yang harus banyak belajar. Karena tidak mungkin pengasuhan berjalan dengan baik tanpa ilmu. Maka dari itu perlu adanya ilmu, pengetahuan, dan teman seperjalanan yang menyenangkan. Dan semoga PKK Kota Kediri bisa menjadi teman seperjalanan bagi orang tua sehingga bisa membuat rumah-rumah di Kota Kediri ini minim stres karena dari rumah yang bahagia dan minim stres nanti akan tumbuh orang-orang menyenangkan dan orang-orang yang kreatif,” ungkapnya.

Sementara itu, saat ditemui setelah menyimak webinar ini Ketua TP Ketua TP PKK Kota Kediri mengatakan bahwa acara webinar ini merupakan acara yang sangat baik karena dapat menumbuhkan kembali semangat para orang tua yang harus mendampingi anak pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19 ini.  “Kita saja capek apalagi anak-anak, kadang malah suka ke bolak-balik gitu. Kita sudah capek dan tidak mikirin anaknya, sehingga acara tadi bener-bener membuka wacana kita bahwa sebagai orang tua itu memang harus banyak koreksi diri, harus banyak ngaca gitu ibaratnya, dalam mendampingi anak-anak kita. karena kita juga tidak tahu sampai kapan momen daring ini akan berlangsung, dan pengennya kegiatan seperti ini kalau bisa dimasifkan biar seluruh kelurahan bisa menikmati apa yang disampaikan,” tambahnya.

Ketua Pkk Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar bunda fey

Lebih lanjut Ferry Silviana Ketua TP PKK Kota Kediri ini juga menitipkan pesan kepada para orang tua bahwa sebagai orang tua memang dituntut untuk kreatif, kemudian yang kedua orang tua harus mengubah cara pandang karena orang tua sering juga keliru memposisikan anaknya. Lalu yang ketiga, orang tua tidak boleh menetapkan target yang tinggi kepada anak-anaknya. “Yang terlalu tinggi yang sifatnya sangat-sangat akademis ternyata itu malah justru keliru. Nah itu kita jadi tahu dan segera koreksi diri ya, sehingga tercipta anak-anak kreatif, anak-anak yang memiliki tumbuh kembang baik, bahagia, karena anak berkualitas itu ternyata memang benar-benar dimulai dari rumah bukan dari mana-mana,” jelasnya.