Pemkot Kediri melakukan penyemprotan disinfektan di pasar

berita | 18/03/2020

Pemkot Kediri melakukan penyemprotan disinfektan di pasar

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Pasar Bandar, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (18/3/2020). Hal itu dilakukan demi meminimalisasi penyebaran virus. ANTARA / Ach

Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat pelayanan publik salah satunya pasar tradisional, demi mencegah risiko penyebaran virus.

"Salah satu langkah nyata untuk meminimalisasi risiko penyebaran virus corona,  kami semprot (cairan disinfektan) ke fasilitas umum seperti pasar," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ditemui setelah penyemprotan massal itu di Pasar Bandar, Kota Kediri, Rabu.

Ia mengatakan, selain pasar lokasi lainnya yang juga akan disemprot cairan disinfektan yakni stasiun, terminal, tempat pariwisata. Untuk sementara, lokasi seperti panti pijat juga ditutup demi mencegah risiko penyebaran virus.

Selain melakukan penyemprotan cairan disinfektan, Wali Kota juga meminta agar masyarakat selalu menerapkan gaya hidup sehat dengan selalu mencuci tangan.

Ia juga mengatakan, aktivitas di pasar memang masih berlangsung di hari biasa, dimana suasananya masih normal namun semenjak keputusan untuk libur selama dua pekan, demi mencegah penyebaran virus corona.

Pemkot juga mengimbau berbagai acara yang berpotensi banyak orang datang untuk ditunda, misalnya melakukan hajatan resepsi pernikahan untuk ditunda, perayaan hari besar di masjid juga bisa ditunda.

"Kami edukasi warga, pasang poster. Cuci tangan, salah satunya edukasi yang kami lakukan," kata Wali Kota.

Sementara itu, sejumlah wartawan yang tergabung dalam aliansi wartawan peduli COVID-19 di Kediri melakukan aksi dengan membagikan hand sanitizer secara gratis kepada masyarakat serta mengadakan dialog bersama instansi terkait virus corona.

"Kami mengajak teman-teman wartawan di Kota dan Kabupaten Kediri untuk bersama-sama membangun solidaritas dan menjaga kesadaran diri bahwa virus corona bukan menjadi persoalan pemerintah saja, tapi bersama, terutama media," kata koordinator aksi, Hari Tri Wasono.

Ia mengatakan, media bekerja dengan menyampaikan secara langsung tentang suatu informasi ke publik. Dengan pemberitaan yang benar, masyarakat diharapkan tidak panik. Untuk itu, dalam acara ini juga digelar dialog yang mengundang instansi terkait baik dari Kota Kediri maupun Kabupaten Kediri.

"Jangan sampai masyarakat menjadi panik atas pemberitaan yang keliru. Kemudian kami berkumpul, membangun kesadaran diri untuk melindungi diri dengan menggalang donasi, produksi hand sanitizer untuk digunakan sebagai kelengkapan liputan dan sisanya kami berikan ke masyarakat," kata dia.

Sementara itu, jumlah kasus pasien yang terifeksi virus corona semakin bertambah. Saat ini, jumlahnya mencaapi 227 orang pasien, 197 orang dirawat di rumah sakit, 11 orang lainnya sembuh, dan 19 orang sisanya meninggal dunia. 
 
* Sumber dari https://jatim.antaranews.com