Sekda Kota Kediri dan DWP Kota Kediri Bagi 135 Bingkisan Buat Anak Yatim

berita | 16/05/2019

Pada hari ke-sebelas pelaksanaan ibadah puasa di bulan ramadan 1440 H, Dharma Wanita Persatuan Kota Kediri melaksanakan acara buka puasa bersama dan santunan anak yatim/yatim piatu di Ruang Joyoboyo, Kamis (16/5).

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Kota Kediri sekaligus selaku penasehat Dharma Wanita Persatuan Kota Kediri Budwi Sunu,  Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eny Endardjati, Kepala DLHKP Didik Catur, Ketua Dharma Wanita Persatuan Nekky Budwi Sunu bersama pengurus, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry silviana Abu Bakar serta undangan lainnya. 

Bulan ramadan bukan berarti merubah kebiasaan dan berperilaku konsumtif. Hal inilah yang ditekankan Budwi Sunu di hadapan para orangtua pendamping. "Menjelang dan di dalam puasa ramadan ini sama sebenarnya. Namun masyarakat biasanya lebih konsumtif. Inilah salah satu yang menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok. Namun untuk mengantisipasi itu memang pemerintah Kota Kediri sudah melakukan operasi pasar yang sudah dilakukan mulai awal ramadan sampai nanti tanggal 28 Mei. Biasanya yang suka belanja adalah ibu-ibu. Maka dari itu, saya ingin mengingatkan marilah kita belajar bijak. Belanja harus disesuaikan dengan kebutuhan bukan keinginan," ujar Budwi.

Dalam kesempatan itu pula tak lupa Budwi memberikan motivasi dan pesannya kepada para anak yatim/ yatim piatu. "Untuk anak-anakku, kalian semua harus belajar yang rajin untuk meraih cita-cita yang kalian impikan. Saya menyadari bahwa kalian tidak sama dengan anak-anak yang lain. Anak-anak yang punya keluarga utuh, yang memiliki bapak dan ibu. Namun jangan khawatir karena insyaallah masih banyak yang sayang, perhatian dan mendoakan kalian semua. Semoga kalian menjadi generasi penerus  yang unggul, berakhlak mulia dan berguna bagi nusa, bangsa dan agama," pungkasnya.

Satu jam sebelum buka puasa, diisi tausiyah oleh Ustadz Hatta. Dalam ceramahnya, Ustadz Hatta membahas seputar puasa ramadan dihadapan ratusan undangan. Diantaranya disebutkan bahwa puasa adalah media pendidikan dan media pembersihan diri dan jiwa agar menjadi manusia yang bertakwa. Nampak anak-anak yatim/yatim piatu juga antusias mendengarkan tausiyah sehingga terbangun suasana keakraban, kebersamaan, dan kekeluargaan dalam acara tersebut. 

Pada kesempatan itu, Ustadz Hatta juga memimpin doa bersama jelang waktu berbuka puasa yang dilanjut dengan salat magrib berjamaah.

Di akhir acara juga dibagikan bingkisan untuk 135 anak yatim/ yatim piatu berupa alat sholat, alquran, snack dan uang santuan.