Pembangunan Jembatan Ngronggo

berita |

Konstruksi Jembatan Ngronggo Pakai Baja

          Berapa anggaran yang dibutuhkan untuk proyek pembangunan Jembatan Ngronggo pada 2015 nanti? Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri setidaknya butuh dana Rp 125 miliar. Karena besarnya anggaran itu, dipastikan pembangunan akses antara Ngronggo-Banjarmlati tersebut akan dilakukan secara tahun jamak atau multiyears. Semula, berdasar perhitungan dinas PU pada 2012, kebutuhan dana pembangunan jembatan sebesar Rp 85 miliar.

  • Pembebasan lahan 2014, realisasi pada 2015
  • Rencana anggaran proyek membengkak 15 persen
  • Dari prediksi Rp 85 miliar naik menjadi Rp 125 miliar
  • Sistem penganggaran proyek secara multiyears
  • Konstruksi jembatan memakai kerangka baja

 

          Namun, dengan memperhitungkan kenaikan harga per tahun sebesar 5 persen, jika direalisasikan pada 2015 nanti berarti total ada kenaikan 15 persen. Makanya, Kepala Dinas PU Kota Kediri Kasenan mengatakan, kebutuhan anggarannya pun naik menjadi Rp 125 miliar.

        "Jumlah pastinya akan kami hitung ulang agar tidak terjadi eskalasi harga," terang dia. Melihat kebutuhan anggaran sebesar itu, Kasenan menyebut, proyek Jembatan Ngronggo tidak akan mungkin diselesaikan dalam satu tahun. Sebab, anggaran yang tersedia tak akan mungkin mencukupi.

     Otomatis, proyek itu akan dikerjakan secara tahun jamak atau multiyears. Supaya bisa mewujudkannya, Kasenan mengatakan, pada 2015 nanti eksekutif akan membuat nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) dengan DPRD periode selanjutnya.

          Lebih lanjut Kasenan rnengatakan, jika Jembatan Ngronggo difungsikan, kemacetan di Kota Kediri akan terurai. Terutama, kemacetan di sekitar alun-alun. Sebab, kendaraan besar tidak lagi masuk kota. Melainkan akan melewati jembatan Ngronggo menuju wilayah barat Sungai Brantas kemudian langsung ke Surabaya.

           Ditanya terkait konstruksi Jembatan Ngronggo, Kasenan menyatakan, akan sangat berbeda dengan Jembatan Brawijaya. Itu karena Jembatan Ngronggo terbuat dari baja. Sedangkan, Jembatan Brawijaya dari kerangka beton. Dengan konstruksi baja, tidak ada tiang pancang yang diletakkan di sungai. "Walaupun tidak ada tiang pancang di sungai, jembatan baja ini sangat kuat," tegasnya.

       Untuk memperkuat bagian tengah, Kasenan mengatakan, konstruksi Jembatan Ngronggo akan dilengkapi baja melengkung di bagian atas. Dengan demikian, jembatan akan tetap memiliki penyangga untuk kekuatannya.

          Dikatakan Kasenan, perbedaan lain antara konstruksi jembatan baja dan beton adalah pada lebar jembatan. Jika jembatan beton lebamya tak terbatas, lebar maksimal jembatan baja adalah 12 meter. "Nanti lebar jembatan Ngronggo hanya 12 meter. Tapi itu sudah lebar,” bebernya.

          Seperti diberitakan, pada 2014 nanti dinas PU menganggarkan dana pembebasan lahan untuk proyek Jembatan Ngronggo Rp 21,5 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli belasan petak tanah warga yang terletak di barat Sungai Brantas.

          Berbeda dengan pengadaan tanah tahun lalu, pengadaan tanah tahun depan akan dilakukan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kediri. Adapun pemkot hanya menyediakan anggaran pembebasan lahan saja.