Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin menyerahkan buku tabungan kepada perwakilan atlet dan pelatih dalam acara Implementasi Transaksi Non Tunai di Lingkungan KONI Kota Kediri. Acara berlangsung di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Kamis (17/04/2025). Implementasi transaksi non tunai ini bertujuan agar sistem yang ada di KONI Kota Kediri transparan.
"Kalau biasanya ketemu atlet itu saat seremoni pelepasan atau penjemputan medali. Hari ini kita hadir di momen yang tak kalah penting. Momentum kemajuan tata kelola KONI Kota Kediri menuju sistem yang lebih modern dan transparan," ujarnya.
Wakil Wali Kota Kediri mengapresiasi jajaran KONI dan Bank Jatim karena telah berinovasi dan berani melangkah era digital. Ini bukan sekedar urusan ganti sistem tetapi langkah berani menuju ekosistem olahraga yang sehat dan profesional. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota Kediri untuk membangun pemerintahan yang bersih, bebas korupsi, dan mengedepankan prinsip good governance.
Jadi tidak hanya membangun fisik dan infrastruktur olahraga. Tetapi juga memperkuat pondasi etik dan tata kelola. "Kita tahu bersama para atlet kita sudah terbiasa menghadapi tekanan saat bertanding, tapi kalau urusan honor atau haknya telat cair wah itu tekanannya beda lagi. Maka dari itu implementasi sistem non tunai ini adalah bentuk penghargaan dan kepastian. Bahwa hal para atlet dan pelatih bukan hanya janji tapi juga dijalankan dengan tepat serta transparan," ungkapnya.
Gus Qowim menjelaskan sebagaimana visi Kota Kediri yaitu MAPAN, yakni kota yang Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni. Maka sistem yang baik seperti ini bukan hanya memudahkan administrasi. Tetapi juga membuat semua tenang, percaya, dan semakin betah menjadi bagian keluarga besar olahraga Kota Kediri. "Hari ini secara simbolis diserahkan buku tabungan kepada perwakilan atlet dan pelatih. Tentunya ini bukan buku tabungan biasa. Tapi simbol dari kepercayaan, transparasi, dan penghargaan atas jerih payah panjenengan semua," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Gus Qowim juga menitipkan pesan kepada atlet, pelatih, dan juga KONI Kota Kediri. Kepada atlet harus terus berlatih, menjaga semangat, dan sportivitas. Untuk para pelatih, teruslah berinovasi dalam metode latihan. Manfaatkan kemajuan teknologi dan pendekatan-pendekatan baru baru untuk mengembangkan potensi atlet. Lalu untuk pengurus KONI, harus terus berinovasi dan menjaga integritas. "InsyaAllah dari sistem yang baik akan lahir prestasi yang luar biasa. Dari manajemen yang bersih akan lahir juara-juara yang membanggakan. Kita terus mendukung atlet untuk berprestasi hingga ke tingkat internasional," pungkasnya.
Ketua KONI Kota Kediri Eko Agus Koko menambahkan sistem yang ada di KONI akan diubah menjadi non tunai. Yakni dengan bekerjasama dengan Bank Jatim. Hal ini sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap KONI. Dengan lebih transaparan, harapannya prestasi yang diraih oleh para atlet lebih meningkat. Apalagi sebentar lagi ada perhelatan Porprov dimana Kota Kediri akan memberangkatkan 40 cabang olahraga dari 58 cabang olahraga yang dipertandingkan. "Terima kasih atas arahan Wali Kota Kediri Mbak Vinanda dan Wakil Wali Kota Kediri Gus Qowim. Semoga dengan sistem baru ini kita lebih transparan akan hak para atlet. Sehingga prestasi atlet bisa meningkat dan melampaui target," ujarnya.
Pimpinan Bank Jatim Cabang Kediri Slamet Masduki mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan KONI kepada Bank Jatim. Memang dengan sistem non tunai merupakan salah satu cara menciptakan transparasi dan good governance. "Terima kasih atas kepercayaannya kepada kami. Semoga kerjasama ini membawa manfaat dan KONI semakin transparan," ungkapnya.
Turut hadir, Kepala BPPKAD Sugeng Wahyu, Kepala Disbudparpora Zachrie Ahmad, perwakilan NPC, perwakilan KORMI, para pelatih dan para atlet. (pro)