Pemkot Kediri Pantau Kematangan Prodamas Plus melalui FGD

berita | 17/12/2021

Sebagai upaya dalam meningkatkan kedalaman informasi mengenai Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) Plus, Pemerintah Kota Kediri melalui Bagian Pemerintahan adakan Focus Group Discussion (FGD), Kamis (16/12).

Kegiatan ini dilangsungkan dengan maksud untuk menggali informasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh OPD sesuai dengan ruang lingkup tugasnya, serta menggali dan menghimpun informasi dan evaluasi akan kendala-kendala yang dihadapi OPD dalam memfasilitasi kegiatan prodamas plus ini.

“FGD ini menghadirkan pendamping dari Universitas Negeri Malang sebagai tim leader, tenaga ahli, dan koordinator kecamatan. Kita melakukan diskusi kelompok terfokus ini dengan OPD terkait yang selama ini memberikan dukungan fasilitasi kegiatan prodamas plus tahun 2021” terang Petir Pudjantoro, ketua tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang.

Dalam melakukan pendampingan Prodamas, tim LP2M Universitas Negeri Malang mengerahkan 63 kekuatan tenaga pendamping, di antaranya: 3 orang tenaga koordinator kecamatan, 30 orang tenaga pendamping infrastruktur, serta 30 orang tenaga pendamping bidang sosial budaya, ekonomi, pendidikan, dan kepemudaan.

“Tidak hanya mendampingi selama proses perencanaan dan pelaksanaan saja, tenaga pendamping lapangan yang kami rekrut untuk tahun 2022 ini juga nanti mendampingi proses keberlanjutan dari program yang sudah dikembangkan di tahun 2021,” jelas Petir.

LP2M Universitas Negeri Malang berharap melalui FGD ini akan ada revitalisasi agar prodamas plus ini lebih efektif dan optimal di dalam mensejahterakan masyarakat. “Ide-ide yang terhimpun dalam FGD ini akan kami formulasikan dengan baik sebagai bentuk rekomendasi kami,” ucap Petir.

Dalam FGD tersebut Paulus Luhur Budi, Kabag Pemerintahan Kota Kediri memberihan arahan terkait output diskusi ini yakni melahirkan terobosan baru yang berorientasi kepada optimalisasi kegiatan prodamas plus yang sekarang masuk pada tahun ketujuh.

“Dalam upaya membangun strategi yang terukur sampai dengan mewujudkan program unggulan itu sendiri perlu kita bicarakan dengan OPD. Karena bagaimana pun OPD-OPD ini menjadi tulang punggung dalam proses fasilitasi untuk penguatan program ini. Oleh karena itu kami sinergikan, kolaborasikan semua bidang dalam FGD ini,” terangnya.

Komunikasi dan konsolidasi sangat diperlukan demi tercapainya tujuan program ini mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Tanpa keduanya, Prodamas Plus tidak akan bisa berjalan dengan baik.


Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri