Dampak Diklat Pendidikan dan Pelatihan Prov. Jatim Di Kota Kediri

pemerintah | 11/06/2015

Evaluasi Dampak Diklat Badan Pendidikan dan Pelatihan Prov. Jatim Dilaksanakan di Kota Kediri

Sebagaimana diketahui  manajemen sumberdaya manusia aparatur di Indonesia telah mengalami perubahan yang sangat signifikan. Seiring dengan terbitnya UU No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).  Hal ini disampaikan Drs. Totok Adi Pranoto, Kabid Evaluasi Badan Diklat Provinsi Jatim dalam pembukaan Evaluasi Dampak Diklat tahun 2015, Rabu (10/6) yang diselenggarakan di Delicious Restoran, Kota Kediri. 

Tuntutan terhadap pengingkatan kualitas aparatur pemerintah akan semakin tinggi, lanjut Totok, sehingga dibutuhkan berbagai kreasi dan inovasi dalam upaya peningkatan kapasitas dan kapabilitas serta kompetensi aparatur.

Totok mengatakan evaluasi merupakan salah satu tahapan penting dalam sistem diklat khususnya diklat aparatur. Karena melalui evaluasi akan dapat diketahui secara terukur kualitas dan kinerja penyelenggaraan diklat serta hasil, manfaat dan dampak bagi kinerja aparatur, baik secara individual maupun institusional.  

Evaluasi dampak diklat yang dilaksanakan hari ini, lanjut Totok, dapat memberikan informasi yang akurat tentang manfaat dan dampak diklat bagi kinerja baik individu alumni maupun kinerja lembaga tempat para alumni bekerja. Totok berharap alumni yang menjadi responden dapat menjawab semua pertanyaan dalam instrument secara jujur dan obyektif.

Sementara itu, Kasubbid Evaluasi dan Pelaporan Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, Ramliyanto SP MP dalam laporanya mengatakan, evaluasi dampak diklat merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem manajemen diklat aparatur, sehingga mewujudkan program diklat yang lebih efektif dan berdampak nyata terhadap kinerja pemerintahan.

Ramli mengatakan kegiatan yang diikuti sebanyak 390 responden yang merupakan alumni diklat teknis dan diklat fungsional yang diselenggarakan oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Timur. “Khusus yang ditempatkan di Kota Kediri diikuti sebanyak 49 alumni yang berasal dari SKPD Prov. Jatim dan tujuh kabupaten /kota. Yakni Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Tulungangung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jombang. Mengingat posisi Kota Kediri yang sangat strategis, maka alumni tersebut kami undang ke Kota Kediri, ujar Ramli.