Kota Kediri Raih Penghargaan Pakarti Madya Tahun 2013

berita |

      Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri berhasil menorehkan prestasi Nasional. Mewakili Jawa Timur, Kelurahan Bandar Kidul meraih penghargaan Pakarti Madya kategori kota terbaik Pencegah Kekerasan dalam Rumah Tangga Tingkat Nasional.

       Pemerintah Kota Kediri memiliki perhatian besar dalam upaya pencegahan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini terbukti diraihnya  Penghargaan Pakarti Madya kategori kota terbaik Pencegahan KDRT Tingkat Nasional yang diwakili Kelurahan Bandar Kidul, kecamatan Mojoroto kota Kediri. Penyerahan penghargaan diberikan ketua Tim penggerak PKK Pusat Vito Purnama Fauzi kepada ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri Ibu Hj. Dahlia Samsul Ashar bertepatan dengan puncak acara Peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat X dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-41 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

        Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri Ibu Hj. Dahlia Samsul Ashar  menyatakan bahwa beliau bangga terhadap usaha masyarakat Kota Kediri khususnya kelurahan Bandar Kidul dalam pencegahan kasus KDRT di Kota Kediri.

        Banyak warga masyarakat yang tidak tahu soal hukum terhadap pihak yang melakukan KDRT.” Kami memfasilitasi melalui program kegiatan sadar hukum. Masyarakat kami beritahu mengenai undang-undang yang melindungi korban KDRT," ujar beliau.

      Ada beberapa program yang dilakukan PKK kelurahan Bandar Kidul Kota Kediri antara lain mengadakan nota kesepahaman dengan Paguyuban Perduli Perempuan Kota Kediri (P3K2) untuk pencegahan penanganan KDRT di Kota Kediri, membentuk Pusat Konsultasi “Griyo Adhem Ayem” dan 4 kelompok simulasi (KDRT, PKBN, Pola Asuh Anak, Remaja) serta adanya Partisipasi Aktif dari Ormas, organisasi perempuan, organisasi profesi lainnya dalam pencegahan kekerasan terhadap anak maupun perempuan. Sosialisasi dilakukan mulai dari kelompok dasawisma hingga kelompok pengajian dengan permainan simulasi.

       Dengan sosialisasi yang intensif masyarakat pelan-pelan akan sadar hukum, terutama dalam KDRT yang korbannya kebanyakan perempuan. Dengan cara itu keluarga, terutama kaum laki-laki, tidak mudah melakukan KDRT.

        Selain itu upaya dalam melakukan pencegahan KDRT di kelurahan Bandar Kidul mereka membentuk Pusat Konsultasi “Griyo Adhem Ayem” sebagai tempat pengaduan yang berada di rumah masyarakat “mereka yang menjadi korban dapat konsultasi setiap saat di Griyo Adhem Ayem,” ungkap beliau.

       KDRT bukan hanya kekerasan fisik, melainkan kekerasan ekonomi, psikis, dan seksual. Dengan adanya pemahaman itu, korban KDRT terutama perempuan diharapkan mendapat perlindungan hukum sesuai dengan UU no 23 tahun 2004 tentang penghapusan KDRT.

        Meski sudah ada Griyo Adhem Ayem, ketua tim penggerak PKK kota Kediri Hj. Dahlia Samsul Ashar terus mendorong masyarakat agar penyelesaian masalah tersebut dapat dilakukan di dasawisma atau kelompok masyarakat yang lain. “ bila masalah tersebut dapat diselesaikan dasawisma,lebih baik. Namun bila tidak bisa, dibawa ke Griyo Adhem Ayem. Jika tetap tidak selesai maka diarahkan ke posko pengaduan di kecamatan. Kalau tetap tidak bisa terpaksa diarahkan ke kantor polisi yang memiliki unit Perlindungan Perempuan dan Anak”, papar beliau.

        Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan seluruh pihak terkait seperti puskesmas, polsek, dan lembaga yang lain. Kerjasama tersebut dapat mempererat hubungan setiap lembaga. Sebab itu, jika ada masalah, dapat segera dicari solusi yang terbaik.  

      Dengan diraihnya penghargaan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kota kediri berharap dalam pencegahan KDRT di kota kediri tidak hanya untuk mendapatkan penghargaan saja namun juga diterapkan dalam kehidupan berumah tangga, sehingga jumlah KDRT di Kota Kediri semakin menurun.

Humas dan Protokol